Jakarta – Ancaman teror kelompok radikal terorisme tidak hanya dilakukan di tempat keramaian, namun juga menyasar Obyek Vital baik dalam kendali negara maupun swasta. Salah satu obyek vital nasional yang menjadi potensial adalah sektor ketenagalistrikan.
Listrik telah menjadi kebutuhan primer masyarakat. Dengan adanya aliran listrik yang menyentuh semua lapisan masyarakat secara otomatis akan menambah tarap penghidupan masyarakat kearah yang lebih baik. Oleh karena itulah, sektor ketenagalistrikan menjadi salah satu obyek vital nasional yang wajib dijaga dari ancaman teror kelompok radikalisme.
Kolonel. Mar. Purwanto Djoko Prasetyo, Kasubdit Pengamanan Obyek Vital dan Trasportasi, Direktorat Perlindungan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengatakan ancaman dan teror kelompok radikalisme telah menyasar berbagai aspek. Tidak ada yang benar – benar aman dari serangan teror kelompok radikal.
Karena itulah, BNPT melalui Direktorat Perlindungan menggelar Simulasi Standar Operasional (SOP) Sistem Keamanan Obyek Vital Nasional Sektor Ketenaga Listrikan dalam Menghadapi Ancaman Terorisme dengan menghadirkan para stakeholder terkait, Rabu, (01/11/2017) bertempat di Hotel Best Western Plus Kemayoran Jakarta Pusat.
“Melalui FGD Simulasi Standar Operasional Prosedur (SOP) ini, kita mempersiapkan secara matang apa tindakan yang harus dilakukan jika sewaktu – waktu terjadi hal yang tidak diinginkan terkait ancaman teror pada obyek vital nasional, sehingga kita tau, siapa berbuat apa”. Demikian ujarnya di hadapan peserta giat FGD simulasi SOP sistem keamanan obyek vital nasional.
Lebih lanjut, Purwanto meminta kepada semua pihak untuk betul – betul mempelajari secara detail dan menjalankan bagaimana Standar Operasional Prosedur (SOP) sistem keamanan obyek vital nasional khususnya sektor ketenaga listrikan dalam menghadapi ancaman terorisme.