London – Inggris kini mulai sangat serius mengamati bahaya ancaman teror dari kelompok separatis Islamic State (ISIS). Terlebih berdasarkan laporan intelijen diketahui bahwa militan ISIS di Afghanistan punya hubungan langsung dengan kelompok-kelompok teroris di Inggris.
Atas dasar pengamatan dan laporan ini juga Inggris pada akhirnya memutuskan untuk menambah pasukan militer di Afghanistan. Sebanyak 440 prajurit tambahan diberangkatkan ke Afghanistan untuk mengatasi ancaman teror dari ISIS di negara tersebut. Dengan pasukan tambahan itu, jumlah pasukan Inggris di Afghanistan kini menjadi 1.090 personel.
“Apa yang kami lihat adalah ancaman nyata yang ditimbulkan kelompok-kelompok ini ke Inggris. Kami harus bertindak seperti yang akan dilakukan saat ini untuk memastikan tidak terjadi serangan seperti di Manchester di masa mendatang,” terang Menteri Pertahanan Inggris, Gavin Williams dilansir dari laman Express.co.uk, Senin (3/9).
Dituturkannya, ada kekhawatiran ISIS dapat memicu serangan teroris lain di tanah Inggris seperti yang terjadi pada konser Ariana Grande di Manchester Arena Mei tahun lalu. Serangan tersebut menyebabkan 22 orang tewas dan 139 lainnya terluka.
Williams juga mencatat ancaman abadi dari Al-Qaeda. Dia mengindikasi kerja pasukan bersenjata di Afghanistan telah menggagalkan sejumlah plot serangan.
“Tindakan yang kami ambil di sini di Afghanistan berarti bahwa ada gangguan signifikan bagi mereka yang ingin menyakiti kami,” tutupnya.
Pada tahun 2014 Inggris sebenarnya pernah menarik semua pasukan tempur dari Afghanistan. Namun selama dua tahun terakhir ISIS sudah menguasai daerah tersebut karena kehilangan tanah di Irak dan Suriah. Bulan lalu, Duta Besar Afghanistan untuk Inggris, Said Jawad mengatakan bahwa beberapa anggota ISIS di negaranya ternyata diketahui memiliki paspor Inggris.