Berlin – Pihak berwenang Jerman mengidentifikasi lebih dari 32.200 ekstrimis sayap kanan yang aktif di Jerman naik secara signifikan pada tahun 2019. Dikutip daei Tagesspiegel, badan intelijen domestik federal Jerman (BfV) dan dinas intelijen tingkat negara mengidentifikasi lebih dari 32.200 ekstremis sayap kanan tahun ini. Harian ini mengutip informasi yang dikumpulkan dari sumber-sumber keamanan.
Angka itu sepertiga lebih tinggi dibandingkan dengan 2018, ketika pihak berwenang menghitung bahwa 24.100 orang terlibat dalam jaringan ekstremis sayap kanan. Salah satu alasan utama lonjakan ini adalah karena BfV untuk pertama kalinya turut menghitung kelompok yang berafiliasi dengan partai sayap kanan AfD.
Pada bulan Januari tahun ini, BfV membidik faksi-faksi AfD yang dikenal sebagai “Der Flügel” serta sayap pemuda partai “Alternatif Junge” atas dugaan ekstremisme. Menurut Tagesspiegel, pihak berwenang memasukkan 7.000 anggota “Der Flügel” dalam hitungan ekstrimis sayap kanannya, serta 1.000 anggota “Alternatif Junge.”
Kelompok-kelompok sayap kanan termasuk dalam hitungan ekstremis. Sikap AfD yang anti-imigran telah dikritik karena mendorong suasana kebencian di Jerman yang akhirnya mendorong kekerasan politik.
Tahun ini juga terjadi beberapa insiden mematikan yang melibatkan tersangka ekstrimis sayap kanan di Jerman, termasuk serangan di luar sebuah sinagog di kota Halle yang menewaskan dua orang pada Oktober. Politisi pro-imigrasi Walter Lübcke juga ditembak dan dibunuh oleh seorang ekstremis neo-Nazi pada bulan Juni.