Temanggung – Anggota Komisi III DPR RI Vita Ervina, S.E., MBA., menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Dialog Kebangsaan yang digelar sebagai upaya pencegahan radikalisme dan terorisme. Ia menegaskan bahwa program Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang bersinergi dengan berbagai kementerian/lembaga patut diapresiasi dan terus diawasi agar berjalan efektif.
“Komisi III DPR RI mendukung dan mengawasi implementasi program pencegahan radikalisme, termasuk penguatan deteksi dini, kontra radikalisasi, dan deradikalisasi,” ujar Vita pada kegiatan “Dialog Kebangsaan Bersama Ormas Keagamaan, Tokoh Agama, dan Tokoh Masyarakat Dalam Rangka Meningkatkan Toleransi dan Moderasi Beragama” di Pendopo Kabupaten Temanggung, Kamis (7/8/2025).
Menurut politikus PDI Perjuangan itu, kolaborasi antara BNPT, DPR, tokoh agama, dan elemen masyarakat melalui dialog kebangsaan menjadi langkah konkret memperkuat persaudaraan serta menjaga keutuhan bangsa dari ancaman ideologi kekerasan.
Temanggung sebagai Contoh Harmoni
Vita menyoroti Kabupaten Temanggung sebagai contoh baik kehidupan yang rukun dan moderat dalam keberagaman. Ia menyebutkan, di Desa Getas, Kecamatan Kaloran, terdapat 33 tempat ibadah dari tiga agama—Islam, Kristen, dan Buddha—yang berdiri berdampingan secara harmonis.
“Ini bukti nyata bahwa toleransi dan kebebasan beragama bisa dijalankan secara damai. Bahkan di satu gang, pura berdampingan dengan masjid tanpa konflik sosial. Ini bentuk toleransi yang harus kita rawat bersama,” ungkapnya.
Ia juga menekankan peran budaya dan tradisi lokal, seperti pawai ta’aruf, ritual adat, serta gotong royong lintas agama sebagai jembatan yang menyatukan perbedaan.
“Kegiatan semacam ini memperkuat solidaritas sosial, menumbuhkan rasa saling memiliki, dan membangun hormat antarumat beragama,” tegas Vita.
Melalui dialog kebangsaan, Vita berharap masyarakat tidak hanya hadir secara seremonial, tetapi juga aktif berjejaring untuk merumuskan gagasan dan aksi nyata menciptakan perdamaian.
“Penguatan nilai-nilai kebangsaan, kebhinekaan, dan moderasi beragama harus terus digalakkan. Saya mengajak tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi keagamaan, dan pemuda untuk bersinergi menjaga kerukunan,” tuturnya.
Ia menutup dengan harapan, kegiatan ini menjadi perisai terhadap infiltrasi paham kekerasan, serta memperkuat jejaring lintas elemen masyarakat demi menjaga persatuan Indonesia.
Damailah Indonesiaku Bersama Cegah Terorisme!