Anggota DPRD Kalsel Sebut Pancasila Satukan Perbedaan di Tengah Keberagaman Bangsa

Jakarta – Bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragam, yang terdiri dari berbagai suku, bangsa dan agama. Kondisi tersebut tidak menjadikan bangsa Indonesia terpecah belah, namun tetap satu. Hal itu karena ada Pancasila yang mempersatukan bangsa Indonesia, sesuai dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan Dr.H.Karli Hanafi Kalianda, SH.MH mengatakan bahwa Pancasila dan semboyan Bhineka Tunggal Ika, berperan dalam menjaga persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman bangsa Indonesia.

Hal itu, dikatakan saat sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila di Desa Anjir Pasar Seberang II (sekitar 30 kilometer Barat Banjarmasin) Kecamatan Anji9r Pasar Kabupaten Barito Kuala (Batola), Senin (17/7).

Dia menjelaskan, Bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragam terdiri dari berbagai suku, agama serta etnis atau keturunan dan sebagainya.

“Namun prinsip ‘Bhineka Tunggal Ika” (berbeda-beda tapi tetap satu) sudah melekat atau menjiwai bangsa Indonesia,” ujar Karlie.

Dengan Pancasila, menurut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel III/Kabupaten Batola itu, keberagaman bukanlah membatasi, melainkan sebagai hal yang saling melengkapi dalam persatuan dan kesatuan, serta memajukan Bangsa Indonesia.

Sementara itu, Staf Ahli DPRD Kalsel H Puar Junaidi selaku narasumber antara lain mengatakan, Pancasila sebagai dasar negara merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa Indonesia.

Dia menjelaskan warga negara Indonesia harus memahami nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Pancasila.

Menurut dia, dengan memahami nilai-nilai luhur Pancasila tersebut sehingga bangsa Indonesia memiliki dasar yang kuat, bisa menentukan sikap dan perilaku kehidupan sehari-hari.dalam berbangsa dan bernegara.

“Pancasila adalah ideologi  dasar bangsa Indonesia yang diwariskan para pendiru bangsa. Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta, Panca berarti lima dan sila berarti asas. Pancasila terbentuk dari hasil kesepakatan politik para pendiri bangsa,” jelas Puar.

Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila itu sebenarnya bernama Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (Wasbang) yang pada intinya Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika.