Amankan Natal dan Tahun Baru, Polri Siapkan 54 Ribu Personel

Jakarta – Wakapolri, Komjen Syafruddin mengatakan, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akan menurunkan 54 ribu personel untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2018. Tidak hanya itu, Polri juga akan memusatkan pasukan keamanan di berbagai tempat-tempat wisata dan obyek vital yang ada di Tanah Air dari teror yang akan dilakukan kelompok terorisme.

“Pasukan keamanan untuk Natal dan tahun baru 2018 sudah kami siapkan. Hari ini akan ada gelar Operasi Lilin di Mabes Polri,” kata Komjen Syafruddin kepada wartawan setelah menghadiri pembukaan rapat koordinasi pengawasan Kompolnas-Polri di Hotel Borobudur, Jalan Banteng Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2017).

Polri juga akan bekerja sama dengan instansi terkait, seperti TNI, untuk pengamanan Natal dan tahun baru. Objek wisata, seperti Bali dan Yogyakarta, akan menjadi perhatian Polri. “Sekitar 54 ribu pasukan disiapkan, khususnya di daerah-daerah yang wisata, seperti Bali dan Yogyakarta dan sebagainya,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, Operasi Lilin ini akan digelar pada 22 Desember 2017 sampai 3 Januari 2018. Pengamanan akan tersebar di beberapa titik, seperti tempat ibadah, tempat wisata, dan jalur mudik.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan, Polri terus mewaspadai ancaman aksi terorisme saat Natal 2017 dan tahun baru 2018. Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menegaskan, walaupun sampai saat ini belum ada ancaman aksi terorisme, tapi Polri tak mau kecolongan.

“Sampai hari ini belum ada ancaman natal dan tahun baru, aksi terorisme belum ada. Tapi Kita bekerja tidak ingin sampai kecolongan. Kita lakukan langkah-langkah dulu dengan penangkapan, pendekatan, soft dan lain-lain,” kata Tito di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/12/2017).

Selain mewaspadai ancaman terorisme, Polri juga mewaspadai terkait arus lalu lintas mudik dan balik saat libur panjang natal dan tahun baru. Sebab, libur natal bertepatan dengan hari Senin dan Selasa. Dengan demikian warga bisa saja mengambil cuti panjang sampai tahun baru.

Tito juga pernah mengatakan, informasi dari intelijen menyampaikan perkiraan keadaan dan potensi ancaman apa saja yang perlu dilakukan langkah antisipasi. Dia memprediksi ada lonjakan arus mudik selama musim libur Natal dan Tahun Baru. Sebab, Natal yang jatuh di hari Senin, memungkinkan masyarakat untuk mengambil cuti panjang hingga Tahun Baru.