alissa wahid Foto by republika.co.id

Alissa Wahid: Terorisme dan Intoleransi Dua Isu Besar Rawan Hate Speech

Jakarta – Terorisme dan intoleransi dinilai sebagai dua isu besar yang rawan dijadikan bahan hate speech (ujaran kebencian). Karena itu, perang terhadap hate speech harus terus digalakkan karena terorisme dan intoleransi itu tujuannya adalah memecah belah persatuan dan kesatuan Indonesia.

Pernyataan itu diungkapkan Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid. Menurut putri sulung Presiden RI keempat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu, Indonesia sedang dalam tahap krisis intoleransi. Namun ironisnya, sampai saat ini bangsa Indonesia masih gagal merespons kondisi ini.

“Makanya dibutuhkan gerakan nyata untuk memerangi hate speech,” ungkap Alissa di Jakarta, Senin (27/2/2017).

Adapun bentuk-bentuk intoleransi, menurut Alissa antara lain Syiah-Sunni, anti-Syiah, anti-LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender), anti-Kristen, serta anti-komunisme. Dia menyarankan agar pemerintah gencar memberikan pengertian ke masyarakat tentang arti demokrasi dan pentingnya perbedaan.

“Semakin dia percaya dengan nilai demokratis, semakin rendah dia terlibat aksi intoleran,” tukas Alissa Wahid.