Ali Imron: Intoleransi Lebih Jahat dari Teroris

Ali Imron: Intoleransi Lebih Jahat dari Teroris

Jakarta – Intoleransi di Indonesia sekarang membuat banyak muslim bersikap lebih jahat dari teroris. Hal itu diungkapkan terpidana seumur hidup bom Bali I, Ali Imron dalam sebuah video diskusi yang diunggah Instagram @164channel.pbnu dan dikutip Mata Indonesia, Senin, (9/3).

Ali Imron mengaku kaget ketika mengetahui kasus Ahok yang berkembang tiga tahun lalu hingga pemilihan presiden tahun lalu.

Menurutnya, sikap banyak muslim menyuarakan intoleransi sudah membuatnya keheranan, dia menilai sikapnya sebagai teroris di waktu lalu sudah dikalahkan oleh sikap intoleransi mereka.

“Saya ikuti gonjang-ganjing itu pasca kasus Ahok. Di media, di macem-macem kok masyarakat ini, yang Muslim maksudnya, kok lebih brutal dari teroris ya?” ujar Ali Imron dalam sebuah diskusi yang diselenggarakan PBNU.

Dalam komentar dan hal-hal yang berkaitan dengan intoleransi dan antikeberagaman itu, Ali Imron heran dengan sikap sebagian besar Muslim tersebut.

Ali membandingkan dengan dirinya yang berani membawa bom seberat 1 ton dan memerintahkan orang meledakkan cafe di Bali serta menganggap dirinya teroris keren, merasa tidak ada apa-apanya dengan sikap intoleransi yang dipertontonkan sebagian besar Muslim belakangan ini.

Menurutnya, toleransi itu adalah bagian dari akhlak Islam, sedangkan keberagaman adalah sunnatullah. Sesuatu yang tidak bisa ditolak atau ditentang.

“Maka saya hanya bisa geleng-geleng kepala melihat intoleransi belakangan ini, kok bisa,” kata Ali Imron.