Ali Fauzi: Penangkapan 59 Terduga Teroris dan Bukan Pengalihan Isu MK,
Tapi Murni Temuan Densus 88

Jakarta – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengimbau personel
kepolisian mewaspadai sel-sel tidur terorisme terkait perang
Israel-Hamas. Buktinya, di bulan Oktober 2023, 59 terduga teroris
ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri di berbagai wilayah di
Indonesia.

Namun, imibauan Kapolri itu dinilai anggota DPR RI Fraksi
PDI-Perjuangan Rieke Diah Pitaloka hanya pengalihan isu soal polemic
di Mahkamah Konstitusi (MK) terkait lolosnya syarat calon presiden dan
wakil presiden yang membawa Gibran Rakabuming melaju mendampingi
Capres Prabowo Subianto. Rieke tidak sependapat bahwa tragedi
kemanusiaan di Jalur Gaza saat ini dianggap berpotensi membangunkan
sel tidur terorisme.

Menanggapi hal tersebut, mantan dedengkot teroris Jamaah Islamiyah
(JI) Ali Fauzi Manzi memastikan penangkapan 59 terduga teroris oleh
Densus 88 pada Oktober 2023 lalu bukan sebuah rekayasa. Penangkapan
itu murni temuan Densus 88 dan tidak ada sangkut pautnya dengan
pengalihan isu seperti yang diasumsikan oleh sebagian orang.

“Bahwa penangkapan lebih dari 59 terduga teroris tersebut bukan
merupakan pengalihan isu. Itu murni temuan dari Densus,” kata Ali
Fauzi kepada wartawan, Minggu (5/11/2023).

Menurut Direktur Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP), Ali Fauzi Manzi,
penangkapan 59 terduga teroris oleh Densus 88 pada Oktober 2023 lalu
tidak ada sangkut pautnya dengan pengalihan isu menjelang Pilpres
seperti yang diasumsikan oleh sebagian orang.

Ali Fauzi mengungkapkan jika salah satu teroris yang ditangkap Densus
88, yaitu Abu Umar adalah pimpinannya. Ali menuturkan, Abu Umar adalah
orang yang ingin menggagalkan pemilu dengan cara melakukan perbuatan
tindak terorisme.

“Salah satu pimpinan teroris ini adalah Abu Umar. Dia akrab dengan
saya, dan saya paham rekam jejaknya. Baru beberapa bulan beliau bebas
dan kemudian ingin melakukan amaliah atau tindak terorisme,”
pungkasnya.