Lamongan – Ketua Yayasan Lingkar Perdamaian (YLK), Ali Fauzi Manzi yang merupakan mantan narapidana kasus terorisme (Napiter), meminta kepada para rekan-rekannya sesama mantan napiter, keluarga dan jaringannya untuk dapat ikut memberikan bantuan kepada para korban bencana gemba bumi yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara barat, beberapa waktu lalu.
“Kami berharap para rekan-rekan ikhwan disini dapat ikut membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah gempa di Lombok. Mereka-mereka yang menjadi korban itu juga saudara-saudara kita semuanya,” ujar Ali Fauzi saat memberikan sambutan pada acara pembukaan Pembinaan Wawasan Kebangsaan, Keagamaan dan Upacara Peringatan HUT RI ke-73 yang digelar Subdit Bina Masyarakat BNPT, di Lamongan, Rabu (15/8/2018).
Ali Fauzi yang tidak lain juga adik dari terpidana mati kasus bom Bali I, Amrozi dan Ali Ghufron ini mengatakan kalau beberapa hari lalu dirimya sudah meminta andil dari para rekan-rekannya untuk turut serta membantu korban gempa Lombok bisa berupa pakaian layak pakai dan juga sodaqoh.
“Nanti setelah kegiatan ini akan dikirimkan di Lombok. Dari sini kita belajar siapaun yang ada di Lombok meskipun kita tidak kenal, tapi mereka masih dalam bingkai NKR. Banyak teman-teman muslim menjadi korban dan itu merupakan kewajiban kita semua. Hal ini yang perlu kita pupuk, dengan melatih simpati dan empati kepada orang lain,” ujar pria yang dulunya pernah melakukan aksi di Ambon, Poso dan Mindanao (Filipina) ini.
Dikatakan Ali Fauzi, manusia itu cukup beragam. Ada Islam, Khatolik, Protestan, Hindu, Budha dan Konghucu. Dan menebar kebaikan kepada semua orang itu sama halnya separti cita-cita perdamaian, yaitu merawat ukuwah dan merajut perdamaian.
“Bisa dikatakan bahwa Lamongan melalui Yayasan Lingkar Perdamaian ini sekarang menajdi icon. Banyak orang dari luar negeri belajar ke kita. Bahkan dikabarkan Presiden Prancis akan datang kepada kita. Ini telah mendapatkan apresiasi dari Indonesia dan dunia,” ujarnya.
Dengan adanya hal tersebut dirinya berharap bahwa kedepannya akan lebih banyak lagi para ikhwan yang mau bergabung dengan YLP dan meninggalkan aksi-aksi kekerasan dari jaringannya yang dapat merugikan banyak orang.
“Banyak sekali berabagai ancaman dan surat datang ke saya menanyakan mengapa saya sekarang dengan thogut. Dahulu mereeka kami lawan, dan sekarang mereka sudah sadar dan menjadi kawan. Seperti ustd Abu Fida, Alhamdulillah sudah ikut bergabung juga di Lamongan,” ujar Ali Fauzi .
Sebagai bekal terhadap para Ihkwan-ihkwan yang sudah sadar dan telah bergabung dengan YLP, Ali Fauzi yang juga dikenal ahli dalam merakit bom ini jmeminta agar para Ikhwan untuk membuat daftar riwayat hidup yang nantinya akan diupayakan untuk di kembanganan kemampuannya dalam menyampaikan pesan-pesan damai ke masyarakat.
“Sehingga nantinya bukan saya lagi yang berbicara. Agar kami bisa menularkan pengalaman-pengalamnan kami selama ini bergabung dengan kelompok ekstremis untuk disampaikan kepada masyarakat agar jangan terhanyut dan ikut serta dalam kelompok tersebut. Untuk itu kami meminta kepada BNPT untuk dapat memberikan pelatihan public speaking kepada rekan-rekan ikhwan agar teman-teman ikhwan ini memiliki kemampuan berbicara di depan umum,” ujarnya.
Di akhir pembicaraanya, Ali Fauzi meminta kepada rekan-rekannya untuk memiliki rasa percaya diri yang tinggi dalam mengikuti Upacara Peringatan HUT RI ke-73 yang akan digelar bersama Pemerintah Kabupaten Lamongan di Alun-Alun Lamongan pada Jumat (17/8/2018) mendatang.
“Final dari kegiatan ini adalah Upacara HUT RI, saya berharap teman-teman menjaga kepercayaan dirinya dalam melaksanakan upacara nanti. Mari kita tunjukan itikat kita kepada masyarakat bahwa kita kini telah sembuh dan telah kooperatif bergabung bersama NKRI,” ujar Ali Fauzi mengakhiri.
Seperti diketahui, acara ini diikuti tidak kurang sebanyak 60 orang peserta yang terdiri dari para mantan napi terorisme, mantan kombatan teroris, keluarga dan jaringannya. Mereka semua tergabug dalam Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP) pimpinan Ali Fauzi.
Acara yang digelar di Lamongan, Jawa Timur, pada Rabu-Jumat (15-17/8/2018) ini terdiri dari tiga bagian sesi acara yakni dengan menggelar acara dialog, lomba pembacaan teks Pancasila, Proklamasi dan Undang-Undang Dasar 1945 serta mengikuti Upacara Peringatan HUT RI ke-73 bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Lamongan sekaligus pembacaan Ikrar Kesetiaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) .