Doha – Sehari sebelum Piala Dunia, kelompok Intelijen SITE, sebuah organisasi non-pemerintah AS, melacak aktivitas online organisasi jihadis dan mengungkap pesan mengkhawatirkan.
Pesan itu diklaim telah dikeluarkan oleh cabang kelompok militan yang berbasis di Yaman dan bertujuan untuk mengkritik Qatar.
Dimuat Daily Star pada Senin (21/11), pernyataan tersebut berhasil diterjemahkan oleh jurnalis Wassim Nasr dan berisi ajakan bahwa sudah waktunya melakukan “jihad” fisik dalam menghadapi “invasi” Qatar melalui Piala Dunia yang dinilai menghancurkan nilai-nilai Islam.
Kelompok tersebut juga diklaim telah menganjurkan kekerasan terhadap orang-orang yang bepergian ke Qatar untuk menghadiri turnamen Piala Dunia.
“Tindakan mereka asing bagi masyarakat konservatif kita dan masyarakat Muslim kita. Hanya mereka (Muslim) yang dapat melakukan pekerjaan mereka dengan merajam mereka,” bunyi terjemahan pernyataan itu.
Al-Qaeda menyebut Barat telah melakukan invasi dengan jenis lain, yakni dengan merusak budaya dan intelektualitas mereka.
“Salah satu tujuan terpenting mereka adalah untuk menghidupkan kembali warisan banyak orang di wilayah tersebut dengan menghidupkan kembali pornografi dan menormalkan kejahatan homoseksualitas,” katanya.
Kelompok ekstremis itu menyalahkan Qatar karena mengizinkan digelarnya Piala Dunia, masuknya warga Israel, kaum LGBT+, dan individu lain datang ke Jazirah Arab dan merusak nilai-nilai Islam.
Mereka juga menghimbau agar pada anggota tidak pergi mengikuti Piala Dunia.
“Kami memperingatkan saudara-saudara Muslim kami untuk tidak mengikuti atau menghadiri acara ini,” kata kelompok itu seperti dimuat UNILAD.
Penyelenggara Piala Dunia telah mengatakan bahwa setiap orang, tidak peduli orientasi seksual atau latar belakang mereka, dipersilakan untuk menonton sepak bola.