Lhokseumawe – Pengamat Terorisme Indonesia, Al-Chaidar menyebutkan, kini telah terbentuk kelompok terorisme baru yang bernama Neo Jamaah Islamiyah, atau lebih dikenal dengan sebutan Neo – JI.
Neo Jamaah Islamiyah tersebut telah berafiliasi dengan kelompok teroris Islamic State (ISIS) dan untuk di Indonesia, mereka juga ikut bekerjasama dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Kelompok itu telah dibentuk sejak tahun 2017 lalu.
“Kelompok itu telah dibentuk sejak tahun 2017 lalu, kalau dulunya para kelompok Jamaah Islamiyah berafiliasi dengan A
al–Qaeda, namun berbeda dengan kelompok Neo Jamaah Islamiyah, mereka berafiliasi dengan ISIS,” ujar Al- Chaidar.
Al-Chaidar menambahkan, untuk di daerah Maluku ada orang-orang dari kelompok Neo Jamaah Islamiyah yang mampu membuat bom, namun untuk keberadaannya sulit untuk dikontrol.
Begitu juga dengan pimpinan Neo Jamaah Islamiya tersebut masih belum diketahui, namun saat sekarang ini pimpinannya dikenal dengan nama Para Wijayanto, namun masih ada pimpinan lainnya yang lebih besar.
“Kalau untuk siapa pimpinannya masih belum diketahui, namun selama ini yang berkembang ke permukaan kalau pimpinan Neo – JI itu adalah Para Wijayanto, tapi masih pimpinan lain di atasnya,” tutur Al-Chaidar.
Untuk mengapai saat sekarang ini Neo Jamaah Islamiyah tidak berafiliasi dengan al- Qaeda, karena dianggap pergerakan jihad yang ada di Indonesia tidak lagi dipercaya oleh Al-Qaeda yang ada di Afghanistan.
“Bisa jadi pergerakan jihad ini tidak lagi dipercaya oleh Al-Qaeda yang berada di pusat, sehingga afiliasinya berubah ke ISIS,” Al-Cahidar menandaskan.