Kairo – Al-Azhar sebagai lembaga tertinggi di Mesir mengutuk keras pembunuhan terhadap seorang pria Koptik Mesir oleh militan ISIS beberapa waktu lalu.
Dikutip dari egyptindependent.com, Pihak Al-Azhar mengatakan pembunuhan tersebut menegaskan bahwa kelompok teroris ini tidak memiliki rasa kemanusiaan.
Wakil Menteri Mohamd al-Dhawini menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban berusia 62 tahun, Nabil Habashy, menyebut pembunuhannya sebagai adegan yang memalukan bagi kemanusiaan.
ISIS telah mengunggah video online pada Minggu (19/4) lalu, tentang eksekusi Habashy. Korban ditembak mati enam bulan setelah diculik di kota Bir al-Abed di Sinai Utara.
Anggota ISIS menculik Habashy pada November saat dia berjalan di jalan kota. Mereka menggunakan mobil curian untuk menculiknya. Kondisi Habashy tetap tidak diketahui sampai video eksekusinya diposting.
Kementerian Dalam Negeri Mesir mengumumkan Selasa (21/4) bahwa mereka telah membunuh tiga teroris yang terlibat dalam mengeksekusi Habashy, yang membantu membangun sebuah gereja di Sinai Utara.
Menurut kementerian, Badan Keamanan Nasional menerima informasi tentang keberadaan sekelompok teroris yang terlibat dalam pembunuhan di daerah al-Abtal, Sinai Utara.
Informasi tersebut mengatakan bahwa para teroris ini merencanakan serangan permusuhan lebih lanjut yang menargetkan warga Koptik, properti mereka, tempat ibadah mereka, dan pos angkatan bersenjata an polisi.
Pemantauan di daerah tersebut mengungkapkan bahwa para teroris sedang bergerak dengan mobil pickup Nissan putih, untuk digunakan dalam operasi yang tidak bersahabat. Sebuah kampanye keamanan memperketat pengepungan terhadap mereka di daerah itu.
Begitu kelompok militan tersebur merasakan kehadiran mereka, para teroris menembaki aparat keamanan. Tembakan yang dihasilkan memusnahkan para pemberontak dan menyebabkan sabuk peledak yang dikenakan seseorang meledak. Pasukan mengambil tiga senjata otomatis, sabuk peledak, granat, dan beberapa peluru otomatis.