Washington – Kelompok teroris ISIS mengkonfirmasi kematian pemimpin Abu Bakr al Baghdadi sekaligus mengumumkan penggantinya melalui pesan audio.
Dikutip dari CNN, 1 November 2019, dalam pesan audio pada Kamis yang dirilis oleh media ISIS, al-Furqan, ISIS mengumumkan pemimpin baru bernama Abu Ibrahim al-Hashimi al-Quraishi, setelah pemimpinnya al Baghdadi tewas dalam serbuan pasukan komando Amerika Sabtu kemarin.
Pesan hari Kamis disuarakan oleh juru bicara baru ISIS, Abu Hamza al-Qarshi. Dia menggantikan mantan juru bicara Abu Hasan al-Muhajir, yang dibunuh oleh pasukan AS di dekat Jarablus di Suriah utara, kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS pada Senin.
“Amerika, jangan senang dengan pembunuhan Sheikh al-Baghdadi,” kata juru bicara baru ISIS dalam rekaman itu yang beredar di Telegram. “Apakah kalian tidak menyadari bahwa Negara saat ini tidak hanya di ambang pintu Eropa dan di pusat Afrika, itu tetap dan berkembang dari timur ke barat.”
Pentagon merilis video dan gambar penyerbuan al Baghdadi untuk umum pada hari Rabu, yang menunjukkan pasukan AS menembakkan senjata kecil dari berbagai lokasi saat helikopter mereka mendekati kompleks Baghdadi.
Video dari drone juga menunjukkan serangan udara yang dilakukan oleh jet tempur F-15 AS dan MQ-9 Reaper Drone untuk meledakkan situs setelah dibersihkan.
Komandan Komando Pusat AS, Jenderal Frank McKenzie, mengatakan pada hari Rabu bahwa Baghdadi “merangkak ke dalam lubang dengan dua anak kecil dan meledakkan dirinya sendiri sementara orang-orangnya tetap di tanah” selama operasi Sabtu malam.
McKenzie mengatakan DNA yang digunakan untuk mengkonfirmasi identitas Baghdadi berasal dari sampel yang dikumpulkan selama penahanan sebelumnya di Camp Bucca di Irak.
Pengumuman ISIS mengatakan bahwa al-Baghdadi telah digantikan sebagai pemimpin oleh Abu Ibrahim al-Hashimi al-Quraishi, yang diidentifikasi sebagai “emir orang-orang beriman” dan “khalifah,” menurut New York Times.
Hampir tidak ada yang diketahui publik tentang al-Quraishi, termasuk nama aslinya, dan para analis kontraterorisme berupaya untuk mencoba mencari tahu siapa dia.