Canberra – Pemerintah Australia mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk tidak bepergian ke wilayah Mindanao, Filipina. Peringatan dikeluarkan karena adanya aktivitas terorisme dan penculikan di wilayah tersebut.
Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia juga mengimbau warganya agar tidak berpergian ke Semenanjung Zamboanga, Kepulauan Sulu, dan wilayah laut Sulu selatan.
Demikian dilansir Philstar dan dikutip Mi’raj News Agency, Kamis (3/1).
Secara umum, Australia juga sudah memasang tingkat kewaspadaan tinggi untuk warganya bepergian ke Filipina.
Peringatan Australia ini menyusul ledakan di Cotabato pada 31 Desember, yang menewaskan dua orang dan melukai puluhan lainnya.
Semantara Kepala juru bicara Kepolisian Filipina (PNP) Benigno Durana Jr. juga mengatakan, penyidik polisi telah menemukan kesamaan jenis bahan peledak yang digunakan kelompok Maute dan Bangsamoro Islamic Freedom Fighters (BIFF).
“Berdasarkan modus operandi, hasil investigasi para penyelidik kami pasca-ledakan menemukan bahwa kelompok teroris lokal yang berafiliasi ke Islamic State (ISIS) di balik pemboman,” kata Durana.
Provinsi Mindanao, yang berbatasan dengan Malaysia dan Indonesia, telah lama dihantui oleh berbagai serangan teroris.
Sedikitnya 10 orang terbunuh pada Juli 2018 ketika para militan menyerang sebuah pos pemeriksaan militer dengan sebuah bom mobil.