Manila – Seorang perempuan Indonesia di Filipina ditangkap karena dituduh akan melakukan aksi bom bunuh diri di Jolo, Sulu, Filipina, Sabtu (10/10/2020) pagi. Sebelumnya ada 2 perempuan yang juga ditangkap otoritas keamanan Filipina.
Komando Angkatan Bersenjata Mindanao Barat mengatakan Satgas Gabungan Sulu dan lembaga penegak hukum lokal dan nasional lainnya menangkap tersangka teror di Barangay San Raymundo di Jolo. Mereka yang ditangkap adalah istri wakil ketua Abu Sayyaf, Ben Tatoo dan istri dari anggota ASG Jahid Jam.
ABS-CBN News tidak menyebut nama mereka yang ditangkap karena militer sebelumnya mengatakan mereka di bawah umur. Mereka ditangkap di tempat tinggalnya setelah aparat mendapatkan surat perintah penggeledahan di Jolo. Rumah itu milik Tatoo di Barangay San Raymundo.
Di antara barang-barang yang disita dari para tersangka adalah rompi yang dilengkapi bom pipa dan komponen alat peledak improvisasi (IED) lainnya.
Jenderal William Gonzales, komandan JTF Sulu, mengatakan militer telah mengejar pelaku bom bunuh diri teroris asing di provinsi itu sejak pemboman kembar di kota Jolo 24 Agustus 2020 lalu. Sedikitnya 15 orang tewas, sementara puluhan lainnya luka-luka dalam ledakan itu.
“Dia akan melakukan bom bunuh diri setelah kematian suaminya, Andi Baso, seorang teroris asal Indonesia,” kata Gonzales.
Dia diyakini sebagai putri pasangan Indonesia di balik bom bunuh diri kembar di Katedral Jolo pada 27 Januari 2019. Dalam peristiwa itu setidaknya 20 orang tewas. Ketiga tersangka itu kini ditahan di Kepolisian Sulu.