Jakarta – Kerjasama Indonesia dengan Afghanistan dalam penanggulangan terorisme dan kejahatan lintas negara terorganisasi (irregular movement of persons, people smuggling), akan semain erat. Afghanistan merupakan mitra Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dan keamanan melalui penyebaran nilai Islam yang moderat.
Semua itu ditandai dengan kehadiran Presiden Republik Islam Afghanistan, Mohammad Ashraf Ghani yang melakukan kunjungan kenegaraan kepada Presiden Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka, Rabu (5/4/2017). Kunjungan ini terbilang istimewa bagi Indonesia. Pasalnya, kunjungan ke Indonesia ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan oleh Presiden Afghanistan.
Setelah upacara kenegaraan, Ashraf Ghani yang didampingi Jokowi menyapa anak-anak berpakaian adat yang menyambut kehadirannya. Setelah itu, Jokowi pun melakukan veranda talk di beranda Istana Merdeka. Beranda ini berhadapan langsung dengan halaman Istana yang mengarah ke Istana Negara.
Veranda talk ini sendiri hal yang biasa dilakukan oleh Jokowi saat menyambut kepala negara. Hal ini juga dilakukan Presiden Jokowi saat menerima kunjungan kepala negara lainnya beberapa waktu lalu.
Melansir keterangan tertulis dari Kementerian Luar Negeri, Indonesia memiliki kontribusi dalam proses rekonsiliasi perdamaian dan pembangunan di Afghanistan. Kontribusi ini dapat dilihat melalui pelatihan peningkatan kapasitas dalam kerangka kerjasama Selatan-Selatan.
Indonesia juga telah mengadakan 47 program peningkatan kapasitas yang diikuti 358 peserta dari Afghanistan. Program tersebut di antaranya adalah pemberian beasiswa, pembangunan Indonesia Islamic Center (IIC) di Kabul, Masjid As Salam di komplek IIC Kabul telah berdiri dan beroperasi sejak Agustus 2016.
Komplek IIC akan terdiri dari masjid, poliklinik, perpustakaan, dan guest house. Selain itu, juga terdapat kerjasama bidang keagamaan antara NU (Nadhlatul Ulama) Indonesia dan Afghanistan.
Afghanistan sendiri adalah tujuan ekspor terbesar Indonesia dan mitra dagang terbesar ke-Indonesia setelah Iran di kawasan Asia Tengah. Sementara itu, Indonesia adalah mitra dagang (impor) terbesar ke-14 bagi Afghanistan. Adapun total Perdagangan Bilateral tahun 2016 USD 16,25 juta (Indonesia surplus USD 16,19 juta)
Tercatat, jumlah WNI di Afghanistan per Maret 2016 adalah sebesar 27 orang. Adapun jumlah pengungsi dan pencari suaka WN Afghanistan di Indonesia masing adalah 3.056 dan 3.859 orang.