Jakarta – Pasukan khusus Afghanistan mengklaim telah membunuh seorang pemimpin Al-Qaeda, Abu Muhsin al-Masri. Al-Masri disebut-sebut sebagai orang yang yang paling dicari oleh Amerika Serikat (AS).
Dilansir AFP, al-Masri diyakini sebagai orang nomor dua berpangkat tinggi di Al-Qaeda. Melalui satu unggahan kicauan, Direktorat Keamanan Nasional Afghanistan mengatakan al-Masri ditargetkan di provinsi Ghazni tengah.
Penjelasan dari Direktorat Keamanan Nasional Afghanistan melalui kicauan tersebut tidak memuat informasi lebih lanjut tentang operasi pembunuhan al-Masri, termasuk kapan operasi tersebut dilakukan.
Al-Masri juga dikenal dengan nama Husam Abd-al-Ra’uf. Pria asal Mesir ini masuk dalam daftar Teroris Paling Dicari versi Federal Bureau of Investigation (FBI). Menurut FBI, surat perintah penangkapan asal AS dikeluarkan pada Desember 2018 lalu untuk al-Masri.
Ia didakwa memberikan dukungan dan sumber daya kepada organisasi teroris asing dan berencana membunuh warga negara AS.
Pembunuhan al-Masri terjadi ketika pembicaraan perdamaian antara Qatar dan Taliban di Qatar. Dua pihak tersebut berupaya mengakhiri perang yang telah berlangsung lama.
Agenda tersebut diselenggarakan setelah ada kesepakatan antara AS dengan Taliban pada Februari lalu. Taliban setuju untuk tidak mengizinkan wilayah Afganistan digunakan oleh ekstrimis asing.
Perlindungan pemerintahan Taliban terhadap Al-Qaeda merupakan alasan invasi AS ke Afghanistan. Tepatnya setelah serangan pada 11 September 2001.