Kabul – Penasihat keamanan Nasional Afghanistan, Hamdullah Mohib mengatakan Proses kesepakatan damai yang sukses dengan Taliban akan memungkinkan pemerintah Afghanistan untuk memfokuskan sumber daya dalam melawan kelompok ISIS.
Afghanistan bergulat dengan gelombang kekerasan yang memburuk, meskipun pembicaraan damai penting dengan Taliban telah domulai pada September di Qatar.
Kelompok militan ISIS telah mengklaim serangkaian serangan terhadap sasaran yang rentan di Afghanistan, termasuk serangan pada November di universitas Kabul.
Berdasarkan laporan saksi mata bahwa terdapat orang-orang bersenjata meledakkan granat dan menyemprotkan tembakan otomatis ke seluruh kampus.
Hamdullah Mohib, mengatakan bahwa meskipun ISIS telah dikeluarkan dari wilayah yang dikuasainya dan sumber pendanaannya terganggu, kelompok itu mempertahankan “jaringan teror”.
“Tentu saja serangan-serangan itu sendiri cukup merusak, mereka menimbulkan banyak ketakutan bagi rakyat kami, dan kami bekerja sangat keras untuk mencegah mereka menyerang kota-kota kami,” kata Mohib kepada AFP.
“Kami menghadapi banyak ancaman, jadi sumber daya kami terkuras,” katanya di sela-sela konferensi keamanan di ibu kota Bahrain, seperti dikutip AFP, Sabtu (5/12/2020).
“Salah satu alasan kami fokus pada proses perdamaian dengan ini adalah jika kami ingin mencapai perdamaian dengan Taliban, kemampuan pasukan keamanan kami akan dapat dialihkan ke penanganan kelompok teroris seperti ISIS,” ungkapnya.
“Sehingga, kami dapat menahan serangan ISIS lebih mudah,” tambahnya.
Pembicaraan Doha telah mencapai kemajuan dalam beberapa hari terakhir, menetapkan kode etik yang akan memungkinkan proses untuk bergerak ke tahap berikutnya dalam menetapkan agenda negosiasi.
“Ini merupakan konflik yang panjang, empat dekade, untuk mengakhiri konflik itu, tentu saja ada banyak keluhan yang perlu ditangani,” kata Mohib.