Makassar – Sepasang suami istri L dan YSF yang melakukan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021), ternyata tidak sendirian. Setidaknya ada peran 16 terduga teroris yang mendukung aksi teror itu.
“Sebanyak 16 orang ini masih dalam pemeriksaan. Perannya sudah ketahuan tapi kita masih akan terus mendalami,” ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes E Zulpan akhir pekan kemarin.
Di antara 16 orang yang ditangkap di Makassar ini ada yang bertugas merakit bom, hingga ada yang melakukan observasi tempat yang menjadi sasaran tempat bom bunuh diri.
Diketahui, 16 orang terduga teroris ini ditangkap di waktu yang berbeda di wilayah Makassar. Penangkapan pertama dilakukan pada Senin (29/3) atau sehari setelah aksi teror bom bunuh diri di Makassar. Di hari itu 4 orang ditangkap dengan masing-masing inisial AS, SAS, MR, dan AA.
Kemudian pada Selasa (30/3) Densus 88 kembali menangkap 3 orang terduga teroris. Mereka ialah wanita berinisial MM, M, dan MAN. Sementara itu di hari Rabu (31/3) pagi tim Densus 88 kembali menangkap 1 orang terduga teroris, dan pada malam hari 5 terduga teroris lainnya kembali ditangkap.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan 1 orang dari 5 orang yang ditangkap itu ada terduga teroris inisial W sebagai perakit bom yang diledakan pasutri di depan Gereja Katedral.
Kombes E Zulpan menyebut total terduga teroris yang mendukung aksi pasutri bomber di depan Gereja Katedral sudah 16 orang.
“Dan jelas, semuanya (16 orang) itu terkait, turut serta membantu, menyokong, dan sebagainya. Ada perannya masing-masing, sudah diketahui, cuma kan masih diperiksa,” kata Kombes Zulpan.
Dari 16 orang yang sudah diamankan di Makassar, 1 orang berinisial I di antaranya juga dipastikan merupakan kelompok dari Kajian Villa Mutiara.