Damaskus – Pasukan paramiliter Iran dikabarkan pernah mencoba menyergap pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Abu Bakr al-Baghdadi di Suriah.
Seorang komandan pasukan paramiliter Iran mengklaim, mereka menyerang lokasi tempat Al-Baghdadi yang dijadwalkan akan bertemu dengan sejumlah pemimpin ISIS di dekat perbatasan kota Albukamal, Serangan itu berhasil menewaskan sejumlah pemimpin ISIS lainnya tetapi justru sasaran utamanya lolos dari maut.
Pasukan Iran mengklaim, Al-Baghdadi selamat dari maut karena saat lokasi itu dihujani tembakan dia belum tiba di tempat pertemuan yang berada di sisi timur Sungai Eufrat, Suriah.
“Pasukan Iran menghujani tempat pertemuan itu dengan menggunakan roket beberapa hari lalu dengan target pertemuan dewan perang ISIS,” kata komandan pasukan paramiliter Al-Hashd Al-Shaabi, Jabbar al-Maamouri seperti dikutip Iraqi News, Sabtu (6/10).
Sayangnya, lanjut Al-Maamouri, Al-Baghdadi terlambat datang dalam pertemuan itu sehingga lolos dari maut. Meski gagal menewaskan Al-Baghdadi serangan itu masih bisa dikatakan berhasil karena wakil Al-Baghdadi yang akan menjadi penerusnya memimpin ISIS, tewas.
“Ali al-Mashadani, wakil Al-Baghdadi tewas. Dia yang dicalonkan untuk menjadi pemimpin baru ISIS,” kata Al- Maamouri.
Al-Baghdadi, yang beberapa kali dikabarkan tewas, diyakini bersembunyi di wilayah timur Suriah tak jauh dari perbatasan Irak. Demi menghindari penangkapan atau serangan, Al-Baghdadi terus berpindah dengan didampingi sekelompok pengawal.
Pada Agustus lalu, setelah lama menghilang Al-Baghdadi muncul lagi dalam bentuk pesan audio yang isinya mengajak para pengikut ISIS untuk tetap bertempur meski telah kehilangan 90 persen wilayahnya.
Sementara itu, Hassan Hassan, peneliti senior masalah ekstremisme di Universitas George Washington, AS mengatakan, mencari Al-Baghdadi bukan pekerjaan mudah.
“Dia dan kelompoknya sudah belajar dari kesalahan sebelumnya yang menewaskan dua pemimpin ISIS, Abu Omar al-Baghdadi dan menteri perangnya, Abu Hamza al-Muhajir,” ujar Hassan.
“Ini berarti hanya ada sedikit orang yang paling dia percaya yang mengetahui keberadaan Al-Baghdadi saat ini,” tambah dia.
Hassan melanjutkan, pegunungan, gurun, lembah sungai, dan pedesaan di perbatasan Irak dan Suriah menjadi beberapa lokasi persembunyian potensial.
Sejumlah pakar menduga saat ini masih terdapat sekitar 2.000-an anggota ISIS yang aktif di Irak dan 3.000-an lainnya di Suriah, sebagian besar dari mereka adalah warga asing.