Medan – Sukses melakukan sosialisasi dengan menggelar acara Workshop Tahun Damai di Dunia Maya di 5 provinsi pada tahun 2015 lalu, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di tahun 2016 ini menggelar program Pelatihan Duta Damai Dunia Maya. Rencananya kegiatan yang merupakan kelanjutan program workshop tersebut akan digelar di 4 provinsi pada tahun 2016 ini.
Pelatihan Duta Damai Dunia Maya ini sendiri dilakukan sebagai bentuk sinergitas antara BNPT dengan para penggiat dunia maya dalam membendung ancaman radikal terorisme yang terjadi di dunia maya. Karena kegiatan ini adalah bagian dari program pemerintah melalui BNPT bersama dengan masyarakat terutama generasi muda penggiat dunia maya untuk menangkis gangguan ancaman radikal terorisme yang membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kali ini kota Medan sebagai ibukota provinsi Sumatera Utara menjadi kota pembuka kegiatan Pelatihan Duta Damai Dunia Maya. Acara yang digelar mulai Selasa (5/4/2016) hingga Kamis (7/4/2016) ini digelar di Hotel Aryaduta, Medan. Kolonel Inf Dadang Hendrayudha selaku Kasubdit Pengawasan & Kontra Propaganda pada Direktorat Pencegahan di Kedeputian I BNPT berkenan membuka acara tersebut pada Selasa malam..
“Sebagai kelanjutan Workshop yang sudah digelar pada tahun 2015 lalu, maka kegiatan ini digelar agar terjadi peningkatan peran dan partisipasi para penggiat dunia maya terutama dikalangan generasi muda di bidang Programer IT, Blogger atau penulis dan Desain Komunikasi Visual atau DKV terhadap upaya pencegahan terorisme di dunia maya,” ujar Dadang usai membuka kegiatan tersebut.
Dadang menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk membentuk generasi muda yang cinta damai dan mendukung segala aksi perdamaian agar tidak mudah terpengaruh oleh paham/aksi radikalisme dan terorisme di duna maya.
“Ini sekaligus memberikan wadah untuk menampung kreativitas generasi muda dalam menyuarakan perdamaian khususnya baik di dunia maya maupun di dunia nyata sekaligus memberikan pengetahuan baru agar mereka dapat menambah kemampuan mereka dalam masing-masing bidang,” ujar alumni Akmil 1988 ini..
Selain itu menurut Dadang, dengan adanya kegiatan ini tentunya dapat terbentuk komunitas dan duta damai di dunia maya sebagai mitra strategis BNPT dalam pencegahan terorisme di dunia maya. “Yang pasti dapat menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan berguna bagi kepentingan bangsa dan negara nantinya agar bangsa kita terbebas dari ancaman terorisme terutama di dunia maya,” kata pria yang di karir militernya dibesarkan di korps Baret Merah, Kopassus.
Lebih lanjut pria yang pernah menjadi Komandan Kodim di Pacitan dan Bojonegoro ini menjelaskan, kenapa harus penggiat dunia maya yang kembali dilibatkan dalam pelatihan kali ini. Hal tersebut dikarenakan pola lama yang dilakukan kelompok radikal dalam melakukan perekrutan yakni melalui jalur kekeluargaan, pertemanan, ketokohan, dan lembaga keagamaan dinilai sudah tidak efektif.
“Cara perekrutan seperti itu oleh kelompok radikal dianggap sudah tidak efektif karena lebih terbuka sehingga gerakan radikal tersebut mudah diketahui. Dan sekarang kelompok radikal telah menggunakan pola baru dengan menggunakan perangkat dunia maya seperti website, media sosial, dan sosial messenger dalam menyebarkan propaganda dan merekrut calon anggota baru,” ujarnya mengakhiri.
Seperti diketahui, dalam pelatihan selama tiga hari tersebut, BNPT mengundang 20 blogger, 20 penggiat IT, dan 20 aktivis Desain Komunikasi Visual (DKV) dari sejumlah provinsi di Pulau Sumatera. Pada pelatihan yang digelar hari Rabu ini mereka dibagi menjadi 3 kelompok sesuai bidangnya. Mereka akan melakukan pelatihan sesuai bidangnya dengan mendapatkan bimbingan dan arahan dari tim Pusat Media Damai (PMD) BNPT