Memerangi terorisme yang kerap kali terjadi di tanah air belakangan ini tentu bukan upaya yang mudah, terutama karena terorisme itu ibarat benalu yang tumbuh dan hidup menumpang pada tumbuhan lainnya, ia pun bersifat membunuh. Terorisme telah menjadi bumerang bagi bangsa ini, ia dibungkus dalam berbagai bentuk kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan target dan tujuan tertentu. Dalam konteks ini, keamanan menjadi kebutuhan utama dalam mempertahankan keutuhan NKRI.
Indonesia adalah negeri kaya yang terdiri dari ribuan pulau, keutuhan nusantara menjadi hal yang tidak terelakkan lagi terutama dalam era globalisasi ini. Berbagai hal harusnya bisa diantisipasi dengan tegas melalui pendekatakan integralistik yang berbasis pada keragaman etnis yang dimiliki Indonesia. Makna konteks integralistik dalam konteks ke-Indonesia-an harus menjadi konsep yang senantiasa mengacu pada asas keterpaduan yang dilandaskan pada prinsip-prinsip keserasian, keselarasan dan keseimbangan, sehingga keutuhan bangsa dapat dibingkai oleh keamanan dan ketahanan nasional yang seutuhnya.
Saat ini Indonesia tengah dilanda oleh ekstrimisme keagamaan yang muncul karena pandangan melampaui batas yang dianut oleh sekelompok aliran yang memahami isi kandungan kitab-kitab suci secara tekstual tanpa mempertimbangkan konteks sosial, keberagaman etnis, agama, kesejahteraan dan lokalitas.
Salah satu akibat fatal dari pola pemahaman agama yang tidak komprehensif tersebut adalah munculnya terorisme. Paham kekererasan ini telah menjadikan agama sebatas motif perjuangan yang melahirkan kesengsaraan dan penderitaan bagi bangsa ini. Ekspresi ekstrimisme keagamaan muncul dalam berbagai bentuk yang meresahkan, mulai dari sesat-menyesatkan, kafir-mengkafirkan, keengganan untuk berdialog secara sehat dan adil, hingga tindak kekerasan dan kehendak untuk menggantikan ideologi negara dengan ideologi lainnya.
Tidak bisa dipungkiri bahwa ideologi ekstrimisme ini terus-menerus diproduksi dan direproduksi baik melalui perbuatan, tempat ibadah seperti masjid, maupun lewat sekolah-sekolah dan perguruan tinggi. Hal yang lebih meresahkan lagi adalah fakta bahwa ideologi ini berkembang di kalangan mahasiswa dan kaum muda tanggung yang dikhawatirkan dapat merobek-robek corak pandangan keagamaan masyarakat yang tawasuth (moderat) dan ramah terhadap tradisi budaya yang hidup dan berkembang di masyarakat.
Sebagai salah satu negara yang paling plural di dunia, Indonesia hanya akan bisa bersatu jika pluralitas tersebut diakui dan diakomodir dengan baik. Maraknya aksi terorisme di negeri ini tentu meresahkan dan menimbulkan kegalauan bagi masyarakat untuk melakukan aktifitas sehari-hari. Munculnya berbagai bentuk kejahatan tentunya berawal dari kegagalan dalam menterjemahkan makna perbedaan, baik perbedaan dalam warna kulit, agama, suku, maupun perbedaan pola pikir atau pendapat.
Dengan demikian, mendorong kebersamaan untuk menciptakan perdamaian sudah tidak boleh ditunda lagi. Hal ini dilandasi oleh semangat dan pengamalan nyata dari pluralisme, nasionalisme dan patriotisme. Dalam hal penanggulangan terorisme misalnya, masyarakat dapat mengambil peran penting dengan menjadi bagian dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) yang ada di Seluruh Indonesia. Masyarakat dapat membantu mencegah terjadinya aksi-aksi terorisme melalui berbagai hal, salah satunya dengan memberi informasi terkait terorisme kepada aparat berwajib.
Masyarakat wajib menjaga lingkungannya dari berbagai ancaman nyata terorisme, karenanya jika menemukan aksi propaganda atau radikalisme di lingkungannya, masyarakat harus segera mengambil tindakan. Hal ini merupakan bentuk kepedulian dan cinta terhadap bangsa dan negeri yang gemah ripah loh jinawi ini. jika dibiarkan, terorisme bukan saja akan menghancurkan bangsa, tetapi juga agama. Islam utamanya, semakin lengket dengan stigma buruk terorisme.
Tuduhan miring yang menyatakan Islam sebagai agama teroris seperti di atas harus segera dihilangkan, karena Islam adalah agama yang mengajarkan kedamaian dan menjadi rahmat bagi alam semesta. Ulah segelintir oknum yang menyalahgunakan arti dan fungsi agama harus segera disikapi dengan tepat. Para ulama dan umat Islam pada umumnya harus mampu bersatu untuk menunjukkan wajah asli dari agama ini; damai dan menyejahterakan.
Kita tentu berdoa agar umat Islam dan segenap bangsa diberi kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini, sekaligus kita berusaha untuk mengajak saudara-saudara kita yang saat ini berlaku jahat agar kembali ke jalan yang benar, dan itu adalah tugas kita bersama.
Wallahu’alam Bisawab