Surabaya – sebagai badan negara yang concern pada pananganan terorisme, BNPT terus berupaya menekan habis tumbuh kembangnya terorisme di Indonesia. Setelah sebelumnya sukses melaksanakan Rapat Koordinasi Nasional dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) dari 32 provinsi di Makassar pada 13-15 Desember 2015, kini BNPT kembali melaksanakan kegiatan pencegahan terorisme dengan fokus pada perlindungan obyek-obyek vital, khususnya bidang sistem keamanan transportasi.
Sistem keamanan transportasi, khususnya pada terminal darat, memang telah lama menjadi perhatian serius pihak BNPT. Hal ini tidak lain karena terminal darat telah beberapa kali dijadikan sasaran aksi-aksi terorisme, seperti teror bom di terminal bis Pulogadung, Jakarta pada Juli 2001, dan yang terbaru adalah teror bom di terminal bis antar provinsi PT Rapi di Medan pada 2014 . hal ini menunjukkan bahwa sistem keamanan di terminal darat masih lemah dan mudah disusupi aksi-aksi teror. Karenanya BNPT menggandeng pihak-pihak terkait untuk menyusun kebijakan yang dijadikan pedoman dan panduan para stakeholder dalam menjalankan pengamanan transportasi darat pada aspek terminal darat.
Kegiatan yang mengangkat tema “Pembuatan SOP Sistem Keamanan Transportasi pada Aspek Terminal Darat terhadap Ancaman/Aksi Terorisme Tahun Anggaran 2015” ini dimaksudkan untuk mendorong peran kementerian/lembaga terkait dalam melakukan perlindungan terhadap sarana transportasi pada aspek terminal darat sebagai upaya pencegahan terorisme di seluruh wilayah Indonesia.
Hadir dalam kegiatan ini antara lain; Direktur perlindungan BNPT Drs. Herwan Chaidir, Laboratorium Transportasi UI, Ir. Martha Leni Siregar M.Sc, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jatim Dr. Ir. Wahid Wahyudi, MT, Kepala UPT LLAJ Surabaya Ir. Suparno., MT, dan Kasubdit Pam. Obvit, Transportasi dan VVIP, Purwanto Joko.