Jakarta- penanganan kasus terorisme dengan mengedepankan pendekatan halus (soft approach) telah menjadi conxern utama BNPT selama ini, salah satu wujudnya adalah melalui program pencegahan terorisme. Salah satu tujuan utama program pencegahan adalah memastikan bahwa aksi-aksi teror tidak lagi terjadi di negeri ini.
Sebagai wujud dari keseriusan BNPT dalam mengawal program pencegahan ini, hari ini (Rabu, 2 Desember 2015) BNPT menggelar Focus group Discussion (FGD) terkait penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) blueprint pencegahan terorisme di hotel Treva, Jakarta Pusat.
Hadir dalam kegiatan ini antara lain 30 perwakilan lembaga negara seperti mabes polri, kesbangpol, imigrasi, kemenkumham, kominfo, dll serta 15 perwakilan dari ormas, LSM dan akademisi.
Narasumber untuk diskusi ini adalah Abdul Malik, MA dan Fery Novrika, SH, sementara bertindak sebagai penanggap adalah Sigit Karyadi, SH, kasubdit resosialisasi dan rehabilitasi, dan Achmad Maulani, Ph.D, konsultan blueprint pencegahan.
Kegiatan yang dijadwalkan dimulai pukul 10.30 ini diharapkan mampu memnggali masukan-masukan konstruktif untuk perbaikan RAN pencegahan terorisme, sehingga kedepannya isu-isu terkait terorisme dapat diatasi secara lebih baik lagi.