Bandung – Dengan adanya ancaman terorisme yang terjadi di Paris beberapa waktu lalu, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Direktorat Perlindungan Deputi I segera melakukan sosilaisasi Standar Operasional Prosedur (SOP) Penanganan Keadaan Darurat Perkeretaapian Dari Ancaman Terorisme. Ini adalah bagian dari upaya perlindungan BNPT melalui Direktorat Perlindungan dengan pelaksana Sub Dit Pengamanan Obyek Vital, VVIP dan Transportasi.
Untuk mesosialisasikan SOP tersebut, Sub Dit Pengamanan Obyek Vital, VVIP dan Transportasi.
Direktorat Perlindungan Deputi I BNPT menggelar sosilaisasi SOP Penanganan Keadaan Darurat Perkeretaapian Dari Ancaman Terorisme di Hotel Kedaton, Bandung, Rabu (26/11/2015) malam. Kegiatan ini melanjutkan kegiatan serupa yang digelar sebelumnya yaitu Sosialisasi SOP Sistem Keamanan terhadap Destinasi Wisata yang digelar di Pontianak beberapa waktu lalu.
Kasubdit Pengamanan Obyek Vital, VVIP dan Transportasi, Letkol Mar. Porwanto Djoko dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan ini adalah tindak lanjut dari beberapa program Perlindungan yang tengah digodok BNPT. Diharapkan dengan adanya SOP ini sistem penanganan keadaan darurat pada sarana trasnportasi khususnya perkerataapian memiliki landasan yang kuat dalam mencegah terjadinya aksi terorisme.
“Dengan tersosialisasinya SOP sistem keamanan perkeretaapian ini kepada masyarakat maka akan dapat diketahui betapa pentingnya peran seluruh komponen bangsa dalam melakukan perlindungan terhadap obyek vital, transportasi dan VVIP serta lingkungan dari ancaman terorisme. Selain itu dengan dengan adanya sosialisasi ini maka bisa terlaksananya koordinasi terkait implementasi dan pemantauan SOP sistem keamanan perkeretaapian,,” ujar Letkol Mar. Poerwanto Djoko.
Dirinya mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi SOP ini bertujuan untuk mengkoordinasikan dan mengkonsolidasikan penyeragaman perencanaan Diseminasi SOP sistem keamanan Obyek Vital Perkeretaapian terhadap ancaman aksi terorisme.
“Selain itu kegiatan ini bertujuan untuk membangun rancangan kerjasama secara langsung dengan steakholder untuk merumuskan atau membahas langkah-langkah konkret yang diperlukan guna terlaksananya sistem keamanan perkeretaapian terhadap ancaman aksi terorisme,” ujar lulusan AAL tahun 1992 peraih Adhy Makayasa matra Laut ini.
Untuk itu Poerwanto berharap dengan adanya sosisalisasi ini para steakholder perkeretaapian memiliki pemahaman yang lebih tentang program tersebut dan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme kerja dan sinergisitas pelaksanaan kegiatan sesuai program kerja BNPT terkait SOP ini.
“Harapan lain para steakholder memiliki pemahaman yang lebih komprehensif tentang kebijakan, strategi dan program nasional pencegahan terorisme BNPT dalam melakukan perlindungan terhadap SOP sistem keamanan perkeretaapian terhadap ancaman aksi terorisme,” ujarnya mengakhiri.
Acara yang rencanannya akan dibuka oleh Kepala BNPT, Komjen Pol DR. Saud Usman Nasution, SH, MM ini dihadiri sekitar 50 undangan diatararanya dari Kementerian Perhubungan, PT KAI dan juga pihak-pihak terkait seperti dari Densus 88 Polri dan juga Satuan Penanggulangan Teror (Gultor) TNI.