Dr. Syauqi Mubarak Seft, MA , Dosen IAIN Banjarmasin, Kalsel dan Ketua Program Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) Kalsel dalam paparannya pada sesi kedua sosialisasi penguatan kebangsaan dalam upaya mencegah radikalisme dan terorisme di sekolah menyampaikan bahwa konflik yang diakibatkan oleh munculnya paham-paham radikalisme dan terorisme merupakan persoalan utama yang dihadapi negara karena bukan saja meruntuhkan sendi-sendi kehidupan beragama akan tetapi juga telah mengorbankan jiwa yang tidak sedikit, harta dan disabilitas dalam negeri negara.
Persoalan utama saat ini yang dihadapi oleh masyarakat banyaknya aliran-aliran yang muncul di tengah-tengah masyarakat yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak intoleransi atau mereka yang sangat ekslusif.
Ironisnya karena mereka itu juga alumni-alumni sekolah yang ternama di Indonesia seperti beberapa Sekolah Menengah Atas di beberapa provinsi di Indonesia. Mereka-mereka ini memiliki kemampuan dan kecerdasan akan tetapi sangat disayangkan karena kecerdasan yang dimiliki justru dimanfaatkan kepada hal-hal yang tidak produktif bahkan sebaliknya dimanfaatkan ke hal-hal yang merusak. Lebih dari itu karena Islam telah disalahgunakan dan dijadikan sebagai justifikasi atau pembenaran dalam melakukan tindakan-tindakan teroris.
Oleh karena itu, ia menghimbau agar anak-anak sekolah agar senantiasa memahami dan mempelajari teks-teks agama secara baik dan tidak terpengaruh kepada pemikiran-pemikiran yang berbeda dengan makna Islam da mengklearkan makna-makna dalam Islam secara jujur dan benar dan tidak menyalahgunakan ayat-ayat Alquran untuk kepentingannya seperti memahami ayat-ayat Alquran secara tekstual .
Radikalisme ingin mengubah sistim negara yang telah diakui oleh semua bangsa Indonesia dan ingin melakukan perubahan secara instan dengan berbagai cara termasuk tindakan terorisme. Mereka ingin menjadikan syariah Islam sebagai falsafah negara dan bekerja keras menyebarkan paham-pahamnya kepada siapapun. Cara ini perlu diwaspadai secara bersama sehingga paham ini tidak menjalar ke mana-mana dan anak-anak sekolah yang saat ini telah mengetahui media perlu turut serta dalam membendung usaha melalui berbagai cara termasuk dalam memanfaatkan media sosial.
Dalam sesi tanya jawab muncul sejumlah pertanyaan tentang sejauh mana peran BNPT dalam menanggulangi terorisme dan apa saja yang dilakukan pemerintah dalam membendung pengaruh radikalisasi. Menurut Syauqi bahwa pemerintah dan BNPT menggunakan berbagai cara untuk menyelesaikan masalah ini antara lain melakukan deradikalisasi dan penguatan pemahaman terhadap keutuhan negara sehingga masyarakat dapat terhindar dari paham-paham radikalisme. Selain itu, pemerintah juga menggunakan jalur hukum dalam menindak pelaku-pelaku teroris yang telah mengorbankan jiwa dan kerugian materi serta melakukan pencegahan secara menyeluruh di seluru tanah air.