Munculnya kelompok-kelompok radikal yang kerap memelintir ayat dan ajaran utama agama telah begitu meresahkan masyarakat. Pesan penuh kebaikan yang tersimpan dalam agama terasa semakin sulit tersampaikan. Karenanya diperlukan upaya nyata untuk membendung penyebaran paham radikal yang berpotensi menjadikan keimanan dan kemanusiaan dangkal.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melakukan upaya ini dengan menggandeng Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) untuk bersama-sama menangkal penyebaran paham radikal melalui kegiatan “Dialog Pencegahan Paham Radikal Terorisme dan ISIS di Kalangan Pemuda Indonesia”. Dialog ini dilaksanakan pagi ini (Kamis, 15 Oktober 2015) di Hotel Savoy Homann Bandung.
Sektor pendidikan merupakan salah satu sendi utama dalam menghadang penyebaran paham radikal yang sangat bertentangan dengan agama. Melalui pendidikan masyarakat dibimbing untuk lebih teliti dan berhati-hati dalam bertindak, sehingga tidak akan mudah terpengaruh dengan propaganda dan bujuk rayu radikalisme.
Kegiatan dialog yang dijadwalkan akan dimulai pada pukul 10.00 pagi ini menghadirkan tokoh-tokoh penting yang selama ini aktif berperan dalam menangkal penyebaran paham radikalisme dan terorisme. Diantaranya adalah Deputi 1 BNPT, Mayjen TNI Agus Surya Bakti, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Anggota Komisi III DPR RI Muhammad Nasir Jamil, Ketua DPP KNPI Muhammad Rifai Darus, Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmat, dan Mantan Teroris Nasir Abbas.
Pada kegiatan ini akan dilaksanakan pula penandatanganan “Komitmen Bersama Pencegahan Paham Radikal Terorisme & ISIS di Pemuda”, yang akan ditandatangani langsung oleh BNPT, Gubernur Jabar, Komisi III DPR RI, dan KNPI.