Toleransi adalah Kunci Jakarta Menuju Kota Global

Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menegaskan bahwa toleransi antarumat beragama menjadi pilar utama dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota global. Komitmen ini kembali ditegaskan melalui Perayaan Natal Pelajar pertama yang digelar di Jakarta Utara oleh Laskar Garuda Pancasila (LGP) DKI Jakarta, Selasa (9/12/2025).

Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Cyril Raoul Hakim atau Chico Hakim, yang hadir mewakili Gubernur Pramono Anung, menyampaikan bahwa keberagaman Jakarta adalah kekuatan yang justru harus dirawat dalam perjalanan menuju status kota kelas dunia.

“Jakarta dihuni oleh berbagai suku, agama, dan golongan. Dan untuk menjadi kota global, tingkat toleransi kita harus terus dijaga,” tegas Chico.

Ia menuturkan, sejak kecil ia tumbuh dalam lingkungan pendidikan Katolik meski beragama Islam. Pengalaman itu, katanya, membentuk pemahaman kuat bahwa perbedaan bukan hambatan, melainkan pengalaman budaya yang memperkaya.

Chico menekankan pentingnya cultural experience melalui perayaan lintas agama agar generasi muda terbiasa hidup dalam keberagaman. Menurutnya, hanya dengan saling memahami, Jakarta dapat menjaga kohesi sosial di tengah masyarakat yang heterogen.

“Di Jakarta Utara ini kita hidup berdampingan dengan berbagai umat: Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan kepercayaan lainnya. Kita harus saling membantu dan bergotong royong,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa kecerdasan dan prestasi tidak akan bermakna tanpa fondasi iman dan keyakinan. Dalam kesempatan itu, Chico menyampaikan salam hangat Gubernur Pramono Anung dan berharap Natal Pelajar dapat menjadi momentum memperkuat persatuan.

Di kesempatan yang sama, Laskar Garuda Pancasila DKI Jakarta mencetak sejarah dengan menggelar Perayaan Natal Pelajar perdana. Acara yang dihadiri perwakilan dari 25 sekolah itu mengangkat tema “Kebersamaan Melebihi Segalanya.”

Ketua LVP DKI Jakarta, Andreas Bolang, mengatakan acara tersebut terwujud berkat kolaborasi dan rasa saling percaya.

“Acara ini kami laksanakan dengan iman dan penuh kebersamaan. Rapat koordinasi hanya sekali, tapi dukungan datang dari mana-mana,” ujar Andreas.

Ia mengapresiasi dukungan berbagai pihak, termasuk Naremax sebagai mitra digital serta BP Hipmi yang membantu kebutuhan konsumsi.

Andreas menjelaskan bahwa Suku Dinas Pendidikan Jakarta Utara Wilayah 1 dan 2 merespons cepat permohonan untuk menghadirkan pelajar dari berbagai sekolah. Menurutnya, kehadiran para pelajar lintas sekolah merupakan simbol nyata bahwa kebersamaan harus diwujudkan dalam tindakan.

“Kita ini satu bangsa. Dari sekolah manapun asalnya, kita harus bergandengan tangan menjaga Jakarta, khususnya Jakarta Utara,” tutupnya.