Denpasar – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Denpasar kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Lembaga ini meraih peringkat ketiga Harmony Award 2025 sebagai FKUB berkinerja terbaik tingkat kota se-Indonesia. Penghargaan yang diserahkan langsung oleh Menteri Agama, Nazarudin Umar, tersebut menjadi pengakuan atas upaya FKUB Denpasar dalam membangun iklim toleransi dan kerukunan di tengah masyarakat yang sangat majemuk.
Kepala Kesbangpol Kota Denpasar, Anak Agung Ngurah Gede Darma Putra Atmaja, menyampaikan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja bersama berbagai elemen. Menurutnya, kolaborasi antara tokoh agama, masyarakat, dan Pemerintah Kota Denpasar menjadi fondasi kuat bagi terwujudnya kehidupan sosial yang harmonis.
Prestasi tersebut sekaligus menegaskan komitmen Denpasar dalam menjaga persatuan di tengah perbedaan. FKUB Denpasar dinilai berhasil menunjukkan bagaimana keberagaman dapat menjadi kekuatan sosial, bukan sumber perpecahan.
Harmony Award sendiri merupakan bentuk apresiasi tertinggi dari Kementerian Agama bagi pemerintah daerah dan FKUB yang mampu menjalankan program-program toleransi secara konsisten. Melalui penghargaan ini, kinerja FKUB Denpasar mendapatkan pengakuan nasional atas kontribusinya dalam menjaga stabilitas sosial.
Atmaja menegaskan bahwa penghargaan ini mencerminkan bagaimana peran FKUB Denpasar menjadi sangat vital di kota yang memiliki heterogenitas tinggi. “Ini adalah bentuk apresiasi terhadap kontribusi FKUB dalam menciptakan suasana damai dan harmonis di Denpasar,” ujarnya.
Ketua FKUB Kota Denpasar, I Nyoman Budiana, menuturkan bahwa Harmony Award bukan sekadar simbol prestasi, melainkan penanda keberhasilan dalam menanamkan nilai toleransi dan kerja sama lintas agama. Ia menekankan bahwa toleransi bukan berarti menghapus perbedaan, melainkan merawat kebersamaan dalam keberagaman yang ada.
“Jika kita mampu menjadi seratus persen beragama dan seratus persen Indonesia, harmoni bukan lagi cita-cita, tetapi kenyataan,” ungkap Budiana. Ia menjelaskan bahwa keseimbangan ini menjadi dasar FKUB dalam membangun jembatan komunikasi antarpemeluk agama.
Budiana juga menyampaikan apresiasi kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Denpasar, jajaran Pemkot, serta Kementerian Agama yang terus memberikan dukungan bagi program-program FKUB. Berkat sinergi tersebut, berbagai terobosan strategis dalam penguatan moderasi beragama dapat dijalankan.
Ia menegaskan bahwa kerukunan merupakan proses yang terus bergerak. Karena itu, ia mengajak seluruh lapisan masyarakat menjaga semangat vasudhaiva kutumbhakam—seluruh dunia adalah satu keluarga—serta nilai menyama braya sebagai perekat sosial khas Bali.
Dengan raihan prestisius ini, FKUB Denpasar diharapkan semakin memperkuat perannya sebagai model nasional dalam merawat kebhinekaan dan mendorong terwujudnya Denpasar Maju yang harmonis dan inklusif.
Damailah Indonesiaku Bersama Cegah Terorisme!