Palu – Komisi VIII DPR RI menyampaikan keprihatinan mendalam terkait laporan meningkatnya rekrutmen kelompok terorisme yang kini menyasar para pelajar. Berdasarkan informasi dari aparat antiteror, lebih dari seratus anak telah direkrut melalui berbagai platform digital, mulai dari media sosial hingga game online.
Anggota Komisi VIII DPR RI, Matindas J Rumambi, menilai fenomena ini sebagai peringatan keras bagi pemerintah dan masyarakat. Ia menegaskan bahwa persoalan tersebut bukan hanya isu keamanan nasional, tetapi juga kejahatan luar biasa yang mengancam masa depan generasi muda.
“Rekrutmen pelajar oleh kelompok teroris sangat berbahaya, baik bagi masa depan anak maupun bagi bangsa. Remaja berada pada fase pencarian jati diri, ingin diakui, dan mudah terpengaruh secara psikososial, sehingga mereka rentan terhadap propaganda ideologi ekstrem,” ujar Matindas melalui pesan WhatsApp, Kamis (20/11/2025).
Legislator PDI Perjuangan dari Dapil Sulawesi Tengah itu mendesak agar penyelamatan anak dan remaja dari ancaman jaringan terorisme menjadi prioritas utama saat ini. Ia menyoroti modus rekrutmen yang semakin canggih dan sistematis, memanfaatkan keterhubungan digital untuk menanamkan paham radikal.
Matindas juga mengingatkan pentingnya peran orang tua dalam melakukan pengawasan dan komunikasi terbuka dengan anak. Menurutnya, banyak proses rekrutmen berhasil terjadi ketika anak merasa kesepian, tidak dipahami, atau sedang mencari makna hidup.
Ia mendorong pemerintah memperkuat sinergi antarinstansi dalam literasi digital. “BNPT, KemenPPPA, Kemendikdasmen, hingga Komdigi harus berkolaborasi memperkuat program literasi digital di sekolah dan masyarakat. Edukasi ini perlu mencakup cara mengenali propaganda ekstrem, memahami konten berbahaya, mekanisme pelaporan, serta penggunaan internet yang sehat,” jelasnya.
Selain pencegahan, Matindas menekankan pentingnya program deradikalisasi dan rehabilitasi bagi anak dan remaja yang sudah terpapar. Ia berharap mereka dapat kembali pulih, diterima kembali dalam lingkungan sosial, dan melanjutkan kehidupan secara positif.
Matindas mengakhiri dengan imbauan agar seluruh pihak tetap waspada. “Ini alarm awal yang tidak boleh diabaikan. Kita harus menjaga masa depan anak-anak kita,” pungkasnya.
Damailah Indonesiaku Bersama Cegah Terorisme!