Jakarta – Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, menanggapi informasi bahwa gedung parlemen disebut menjadi salah satu sasaran serangan teroris yang melibatkan anak sebagai pelaku. Ia menegaskan bahwa sistem pengamanan di DPR saat ini sudah berjalan maksimal.
“Kalau bicara aspek keamanan, menurut saya standarnya sudah cukup maksimal. Ketika saya masuk saja, ada pemeriksaan, mobil anggota juga dicek,” ujar Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (19/11/2025).
Meski demikian, ia mengakui bahwa ketatnya pengamanan terkadang menyulitkan, terutama ketika menerima tamu dari daerah pemilihan. “Kadang terlalu ketat juga merepotkan. Saya sendiri kadang kesulitan menerima tamu dari Dapil, nyangkut lama di depan meski sudah menunjukkan identitas,” tambahnya.
Terkait isu pelibatan anak dalam aksi terorisme, Habiburokhman menyatakan bahwa pihaknya akan membahas lebih rinci mengenai mekanisme penanganannya bersama aparat penegak hukum.
“Pelibatan anak ini punya mekanisme yang spesifik. Kita tentu meminta kepolisian mematuhi ketentuan tersebut,” katanya.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri mengungkapkan bahwa terdapat 110 anak yang diduga direkrut jaringan teroris, dengan usia termuda 10 tahun. Rekrutmen tersebut dilakukan secara bertahap melalui ruang digital dan media sosial.
Damailah Indonesiaku Bersama Cegah Terorisme!