Kendari — Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia terus menguatkan pemahaman nilai-nilai dasar bangsa di kalangan generasi muda. Salah satunya melalui kegiatan pembinaan ideologi Pancasila bagi mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Sulawesi Tenggara.
Kepala BPIP RI Yudian Wahyudi menegaskan, Pancasila bukan hanya simbol negara atau dokumen sejarah, tetapi pedoman hidup yang harus diwujudkan dalam tindakan nyata sehari-hari.
“Pembinaan ideologi Pancasila tidak cukup hanya dihafal atau dijadikan jargon. Nilainya harus diaktualisasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” ujarnya di Kendari, Senin (3/11/2025).
Menurut Yudian, Pancasila lahir dari rahim sejarah bangsa Indonesia, digali dari nilai-nilai luhur nusantara, dan menjadi kesepakatan bersama yang menyatukan ribuan pulau, suku, bahasa, serta agama yang berbeda-beda.
“Keberagaman bukan ancaman, justru kekayaan bangsa ini. Dan perekatnya adalah Pancasila,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Hubungan Antar-Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP RI, Prakoso, menuturkan bahwa kegiatan bertema “Pancasila sebagai Ideologi Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Raya” itu diikuti sekitar 800 mahasiswa IAIN Kendari.
Prakoso menekankan pentingnya memperkuat pemahaman ideologi Pancasila, terutama di tengah derasnya arus informasi di era digital.
“Pancasila adalah sila kesepakatan yang tidak boleh dipecah belah atau dirongrong oleh ideologi asing yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa,” katanya.
Ia menambahkan, Pancasila tidak sekadar dasar negara, melainkan juga jiwa dan falsafah hidup bangsa Indonesia. Nilai-nilainya telah mempersatukan seluruh elemen bangsa dari Sabang sampai Merauke.
“Pancasila menyatukan perbedaan menjadi kekuatan, mengubah keberagaman menjadi harmoni, dan menuntun langkah kita dalam membangun Indonesia yang berdaulat dan bermartabat,” jelasnya.
BPIP berkomitmen melanjutkan kerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan, terutama perguruan tinggi keagamaan seperti IAIN Kendari, guna memperkuat pembudayaan nilai-nilai Pancasila di lingkungan akademik.
“Kampus memiliki kekuatan moral dan intelektual untuk menjaga api ideologi Pancasila tetap menyala di hati generasi muda,” ujar Prakoso.
Melalui kegiatan ini, BPIP berharap mahasiswa tidak hanya memahami Pancasila secara konseptual, tetapi juga mampu mengamalkannya dalam kehidupan sosial, menjadi teladan dalam toleransi, gotong royong, dan cinta tanah air.
Pancasila bukan sekadar warisan masa lalu, melainkan kompas moral bagi masa depan Indonesia — menuntun langkah generasi muda menuju Indonesia Raya yang damai, adil, dan berkeadaban.
Damailah Indonesiaku Bersama Cegah Terorisme!