Kepala BNPT, Komjen Saud Usman Nasution, menyatakan terharu sekaligus bangga atas prestasi lembaganya dan FKPT dalam penanggulangan terorisme. Apalagi anugerah rekor ini diberikan di hari paling bersejarah dalam perjalanan bangsa Indonesia, yaitu di hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober.
Menurut Komjen Saud, augerah rekor MURI mengingatkan dirinya dan BNPT untuk terus menerus menjaga ideologi Pancasila. Pancasila adalah konsensus nasional yang menaungi segenap perbedaan yang ada di tengah masyarakat. Pancasila dalam sejarah bangsa menjadi senjata perekat ampuh bagi bangsa ini.
Komjen Saud pun khawatir atas banyaknya fenomena yang merongrong ideologi Pancasila. Jika di era sebelumnya rongrongan terhadap Pancasila dibungkus dalam persoalan politik dan ideologi, sebagaimana yang terjadi pada tahun 1965. Sementara di era reformasi ini rongrongan terhadap ideologi Pancasila justru dibungkus dalam kemasan agama.
Target utama rekrutmen kelompok pengganggu ideologi negara itu berdasarkan data yang ada diambil dari kalangan pemuda dan pelajar. Mereka adalah usia yang dianggap paling mudah untuk dipengaruhi atau pun ‘diracun’ pemikirannya. Mereka dianggap sebagai bibit unggul yang dapat melanjutkan ‘pergulatan para teroris’.
Karena itu, sosialisasi tentang bahaya terorisme yang dilakukan secara maraton ini adalah jawaban atas bahaya itu. Sosialisasi secara massif dilakukan dengan menggandeng sejumlah pihak dan melibatkan sebanyak 180 sekolah. Target sosialisasi ini ditujukan kepada generasi muda kisaran usia (16-19 tahun).