Kesbangpol Samarinda: Tantangan Utama Bukan Memahami Pancasila, Tapi Mengamalkannya

Samarinda – Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Samarinda, Miftahurrizqa, menegaskan bahwa tantangan terbesar dalam pembinaan ideologi bangsa saat ini bukan pada pemahaman masyarakat terhadap Pancasila, melainkan pada bagaimana nilai-nilainya benar-benar diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Menurutnya, sebagian besar masyarakat Indonesia telah memahami makna dasar Pancasila, namun penerapan nilai-nilai seperti kejujuran, gotong royong, dan toleransi masih belum sepenuhnya tercermin dalam perilaku sosial.

“Yang masih menjadi tantangan adalah bagaimana nilai-nilai Pancasila dicontohkan secara nyata di rumah. Keluarga adalah fondasi pembentukan karakter, dan di situlah nilai gotong royong, kejujuran, dan toleransi seharusnya ditanamkan,” ujarnya.

Pendidikan Keluarga Jadi Kunci Pembentukan Karakter

Miftahurrizqa menjelaskan, pembelajaran tentang butir-butir Pancasila di sekolah-sekolah sudah berjalan dengan baik. Namun, pendidikan formal tidak akan cukup tanpa dukungan dari lingkungan keluarga.

“Pendidikan di sekolah hanya satu sisi dari pembinaan karakter. Keteladanan dan praktik nyata dalam keluarga jauh lebih menentukan dalam menumbuhkan semangat kebangsaan,” katanya.

Ia menegaskan bahwa keluarga memiliki peran penting sebagai ruang pertama dan utama dalam membentuk karakter bangsa yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila.

Sinergi Lintas Sektor untuk Pembinaan Ideologi Bangsa

Kesbangpol Kota Samarinda, lanjutnya, terus memperkuat pembinaan ideologi kebangsaan melalui berbagai kegiatan lintas sektor. Pendekatan sosial budaya, pendidikan nonformal, serta pelibatan komunitas dan tokoh masyarakat menjadi bagian dari strategi penguatan nilai-nilai kebangsaan yang berkelanjutan.

“Kami berupaya agar seluruh elemen masyarakat bisa menjadi pelaku dan teladan dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila. Tidak hanya dalam acara seremonial, tetapi juga dalam kehidupan sosial dan pekerjaan sehari-hari,” tegasnya.

Selain itu, Kesbangpol juga aktif membangun sinergi dengan lembaga pendidikan, organisasi kepemudaan, dan tokoh agama untuk menyosialisasikan pentingnya pengamalan nilai Pancasila secara kontekstual sesuai perkembangan zaman digital.

Pancasila sebagai Spirit Hidup Bersama

Miftahurrizqa berharap, dengan pendekatan yang lebih inklusif dan berbasis masyarakat, nilai-nilai Pancasila dapat benar-benar hidup di tengah masyarakat Samarinda.

“Pancasila bukan hanya ideologi yang dihafal, melainkan nilai yang dijalankan bersama untuk memperkuat persatuan dan karakter bangsa,” tutupnya.