Cirebon – Puluhan tokoh agama, pengurus majelis taklim, serta pengurus masjid di wilayah Cirebon antusias mengikuti kegiatan Penguatan Moderasi Beragama (PMB) yang digelar oleh Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) pada Selasa (14/10/2025) di Cirebon, Jawa Barat.
Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan dan memperkuat pemahaman nilai-nilai moderasi beragama, terutama di lingkungan pendidikan, agar generasi muda tumbuh menjadi pribadi yang toleran, inklusif, dan berkarakter kebangsaan. Selain itu, PMB juga menekankan pentingnya menjaga kerukunan serta keharmonisan antarumat beragama di tengah masyarakat yang majemuk.
Dalam arahannya, Kepala BMBPSDM, Muhammad Ali Ramdhani, menegaskan bahwa moderasi beragama merupakan upaya bersama untuk menciptakan ruang dialog dan harmoni sosial tanpa mengaburkan nilai-nilai keimanan.
“Moderasi beragama adalah ikhtiar membangun harmoni dengan pihak-pihak yang berbeda tanpa mendangkalkan nilai-nilai keagamaan,” ujarnya.
Kaban Dhani menambahkan, semakin seseorang memahami ajaran agamanya dengan baik, semakin ia mampu menebarkan kasih sayang dan kebaikan. Ia juga mengutip pandangan Sayyidina Ali bin Abi Thalib, bahwa “mereka yang bukan saudara seiman adalah saudara dalam kemanusiaan.”
“Semakin dekat dengan keimanan, semakin kuat rasa persaudaraan itu. Namun, kedekatan itu tak boleh menghapus nilai-nilai kemanusiaan,” terangnya.
Ia mencontohkan teladan Rasulullah SAW yang selalu memperlakukan siapa pun dengan kasih dan kelembutan, hingga ajaran Islam dapat diterima dengan damai dalam berbagai lapisan masyarakat.
“Yang menggerakkan hidup kita adalah qolbu. Bicara tentang cinta dan kasih, itulah inti ajaran agama dalam berinteraksi dengan sesama,” tutur Kaban Dhani.
Sementara itu, KH. Buya Husein Muhammad, yang tampil sebagai narasumber dengan tema “Menjaga Harmoni di Ruang Majemuk,” mengajak peserta untuk melihat perbedaan sebagai anugerah Tuhan, bukan sumber konflik.
Menurutnya, keberagaman adalah bagian dari sunnatullah, dan tugas manusia adalah menjaganya dengan saling memahami serta memberi ruang bagi ekspresi keberagamaan yang damai.
“Moderasi bukan berarti mencairkan prinsip agama, tetapi menjalankan nilai-nilai agama dengan adil, seimbang, dan penuh kasih sayang terhadap sesama makhluk Tuhan,” ujarnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini Rektor UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Prof. Dr. H. Aan Jaelani, Sekretaris BMBPSDM Ahmad Zainul Hamdi, serta Kepala Bagian Umum, Perpustakaan, dan BMN Rizky Riyadu Taufiq.
Acara yang berlangsung khidmat ini menjadi ruang dialog sekaligus momentum memperkuat komitmen bersama dalam membangun kehidupan beragama yang damai, adil, dan berkeadaban.
Sebagai penutup, panitia melakukan penyematan topi relawan moderasi, simbol sederhana bagi mereka yang berkomitmen menjaga kerukunan dan menebar semangat moderasi di tengah masyarakat
Damailah Indonesiaku Bersama Cegah Terorisme!