Malang — Aroma kopi menyeruak di Tumbazz Kopi, Jalan Wilis, Kota Malang, saat sekelompok mantan narapidana terorisme (Eks-Napiter) serius memperhatikan cara menyeduh kopi dengan teknik yang tepat. Di balik kegiatan sederhana itu, tersimpan semangat besar: membangun kembali kehidupan yang lebih baik dan mandiri.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program Doktor Mengabdi (DM) Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB) yang bertujuan meningkatkan kemandirian ekonomi dan keterampilan wirausaha bagi eks-narapidana, khususnya mereka yang tengah menjalani proses reintegrasi sosial di bawah binaan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Kota Malang.
Ketua Tim Pengabdian, Milda Istiqomah, S.H., MTCP., Ph.D., menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi wujud nyata kehadiran kampus dalam membantu masyarakat rentan agar mampu bangkit dan berdaya.
“Klien pemasyarakatan sering menghadapi stigma sosial dan kesulitan beradaptasi setelah keluar dari Bapas. Karena itu, semua pihak harus bergandeng tangan. Pengabdian ini adalah bentuk nyata sinergi akademik untuk kemanusiaan,” ujarnya dikutip dari laman rri.co.id, Senin (13/10/2025).
Pelatihan barista ini juga mendapat apresiasi dari Pembimbing Kemasyarakatan Bapas Kelas I Malang, Enny Umronah, A.AkS., M.H. Ia menyebut kegiatan tersebut sebagai bentuk pembelajaran sosial yang sangat aplikatif.
“Reintegrasi sosial di Bapas itu ibarat universitas kehidupan. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa berlanjut dan memberi manfaat luas bagi klien maupun masyarakat,” tuturnya.
Materi pelatihan disampaikan langsung oleh Owner Tumbazz Kopi, Kenny Handriyanto, yang memperkenalkan berbagai jenis biji kopi, teknik penyeduhan, serta manajemen usaha kedai kopi. Para peserta tampak antusias bertanya, terutama seputar strategi membangun bisnis kopi yang berkelanjutan.
Kegiatan ini tidak hanya melatih keterampilan teknis, tetapi juga menumbuhkan semangat wirausaha dan kemandirian sosial. Para peserta belajar bahwa secangkir kopi bukan sekadar minuman, melainkan simbol peluang baru untuk menata kehidupan pasca-binaan.
Tim Doktor Mengabdi FH UB yang terlibat terdiri atas Milda Istiqomah, Dr. Setiawan Noerdajasakti, Dr. Prija Djatmika, Ali Mashuri, S.Psi., M.Sc., Ph.D., dan Dr. Ir. Agus Tjahjono, M.S.. Adapun anggota mahasiswa meliputi Heru Kurniawan, Bunga Veronika, Amira Wahyudi, dan Ferio Ivan Mulyono.
Program ini merupakan bagian dari Pusat Studi Kejahatan Transnasional dan Terorisme (PIJAR) FH UB, dengan dukungan Bapas Kelas I Malang, Tumbazz Kopi, dan Densus 88 Antiteror Polri sebagai mitra pengabdian.
Dengan pelatihan ini, diharapkan eks-narapidana tidak hanya memperoleh keterampilan baru, tetapi juga peluang untuk membuka lembaran hidup yang lebih produktif dan diterima masyarakat — sebab, bagi mereka, setiap tetes kopi kini menjadi simbol rekonsiliasi dan harapan baru.
Damailah Indonesiaku Bersama Cegah Terorisme!