Palu — Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berkembangnya paham radikal dan intoleran yang berpotensi memicu tindakan ekstrem hingga terorisme.
Ketua FKUB Sulteng, Prof Zainal Abidin, mengatakan bahwa mengenali tanda-tanda awal munculnya pemikiran radikal merupakan langkah penting dalam mencegah masyarakat terpengaruh oleh ajaran yang menolak perbedaan dan menentang prinsip kebangsaan.
“Paham radikal bisa tumbuh dalam bentuk agama, ideologi, atau pandangan sosial. Ciri utamanya adalah ketidaktoleranan terhadap pandangan orang lain, bahkan terhadap sesama umat beragama yang berbeda penafsiran,” ujarnya di Palu, Kamis (9/10/2025).
Menurut Prof Zainal, individu berpaham radikal biasanya menganggap hanya pandangan mereka yang benar, sementara pendapat lain harus ditolak. Dalam konteks Islam, perbedaan penafsiran terhadap Al-Qur’an dan hadis adalah hal lumrah, namun kelompok radikal justru menolak keberagaman itu dan mengklaim memiliki kebenaran tunggal.
Ia menambahkan, kelompok radikal umumnya bersifat tertutup dan menyebarkan ajarannya secara sembunyi-sembunyi. Saat ini, media sosial menjadi saluran yang sering mereka manfaatkan untuk menyebarkan ideologi, merekrut simpatisan, dan menyamarkan identitas.
“Mereka aktif di dunia maya, menggunakan berbagai platform untuk menyebarkan narasi menyesatkan, terutama kepada orang-orang dengan pemahaman agama yang masih dangkal,” jelasnya.
FKUB Sulteng mengimbau masyarakat agar proaktif melapor kepada aparat pemerintah daerah atau penegak hukum jika menemukan aktivitas yang mencurigakan terkait penyebaran paham radikal.
“Segera laporkan ke lurah, camat, atau pihak berwenang bila ada kegiatan penyebaran paham intoleran. Ini demi menjaga keamanan, ketertiban, dan kerukunan di masyarakat,” tegas Prof Zainal.
Ia menegaskan bahwa menjaga harmoni dan toleransi antarumat beragama adalah tanggung jawab seluruh elemen bangsa agar Sulawesi Tengah dan Indonesia tetap damai, inklusif, serta bebas dari pengaruh ekstremisme.
Damailah Indonesiaku Bersama Cegah Terorisme!