Pengawasan Anak di Era Digital Jadi Tanggung Jawab Bersama

Pengawasan Anak di Era Digital Jadi Tanggung Jawab Bersama

Balikpapan – Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengingatkan pentingnya pengawasan terhadap generasi muda di tengah derasnya arus globalisasi dan digitalisasi. Ia menilai, keterbukaan informasi di era digital membawa manfaat besar, namun juga membuka peluang penyebaran ideologi berbahaya seperti radikalisme dan terorisme.

Peringatan ini disampaikan Rahmad menanggapi kasus seorang pelajar SMA di Balikpapan yang diduga telah terpapar paham radikal hingga mampu merakit bom secara otodidak melalui media sosial.

“Kami mendapat laporan bahwa ada anak kita yang sudah terindikasi, bahkan terpapar paham radikalisme. Padahal dia masih duduk di bangku SMA. Ini harus segera kita tindak lanjuti agar anak tersebut bisa kembali ke jalan yang benar,” ujar Rahmad, baru-baru ini.

Ia menekankan, kemajuan teknologi tidak hanya membawa kemudahan, tetapi juga risiko besar jika disalahgunakan. Karena itu, guru, orang tua, dan masyarakat diminta berperan aktif dalam mendampingi serta mengawasi anak-anak dalam menggunakan media digital.

“Mereka bisa belajar dari YouTube bagaimana merakit bom. Ini mengkhawatirkan dan harus menjadi perhatian bersama. Guru, orang tua, dan masyarakat perlu bergerak bersama mencegah anak-anak kita terjerumus pada ajaran yang menyesatkan,” tegasnya.

Selain soal radikalisme, Rahmad juga menyoroti menurunnya adab dan akhlak di kalangan generasi muda. Menurutnya, kecerdasan intelektual harus diimbangi dengan kecerdasan spiritual, agar anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter kuat.

“Tantangan zaman sekarang bukan berarti adab itu hilang, tapi mulai berkurang. Anak-anak harus tetap hormat kepada orang tua, guru, dan orang yang dituakan. Boleh pintar secara intelektual, tapi jangan sampai bodoh secara spiritual,” pesannya.

Rahmad pun mendorong para tenaga pendidik untuk menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual dalam proses pembelajaran, sebagai benteng karakter bagi generasi muda menuju Indonesia Emas 2045.

“Nilai-nilai spiritual itu penting sebagai benteng moral anak-anak kita. Harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari agar mereka tumbuh menjadi generasi yang cerdas, berakhlak, dan berkarakter,” pungkasnya.