Mahasiswa Karo Diajak Jadi Duta Cegah Radikalisme dan Terorisme

Medan – Radikalisme dinilai sebagai pintu masuk utama terorisme. Karena itu, generasi muda, khususnya mahasiswa dan pelajar di Kabupaten Karo, diajak menjadi garda terdepan dalam mencegah penyebaran ideologi berbahaya tersebut.

Ajakan ini disampaikan oleh Kabid Wasnas dan Penanganan Konflik Kesbangpol Sumut, Zulkarnain, dalam kegiatan sosialisasi yang diikuti lebih dari 200 siswa, mahasiswa, serta 10 guru SMA/SMK di Karo.

“Terorisme tidak hanya muncul dalam bentuk aksi kekerasan. Ia bisa menyusup lewat cara berpikir, ujaran kebencian, hingga upaya memecah belah persatuan bangsa,” ujar Zulkarnain.

Kepala Satgaswil Densus 88 Antiteror, Kombes Pol Didik Novi Rahmanto, menambahkan bahwa kelompok teror masih aktif merekrut anggota baru, dengan sasaran utama anak muda dan perempuan. Media sosial, game daring, hingga berita hoaks kerap dimanfaatkan sebagai pintu masuk.

“Sekilas aktivitas terorisme tampak tenang, tapi di bawah permukaan mereka terus melakukan perekrutan. Karena itu, literasi digital sangat penting agar generasi muda lebih kritis terhadap konten yang berpotensi memecah belah,” jelas Didik.

Ia menegaskan, pelajar dan mahasiswa tidak hanya menjadi objek sosialisasi, melainkan juga agen perubahan. Mereka diharapkan dapat menjadi “duta anti-radikalisme” di sekolah maupun kampus, dengan menularkan sikap kritis, inklusif, dan menjaga solidaritas kebangsaan.