UIN Jakarta Hadirkan Ulama Saudi Bahas Moderasi dan Anti-Ekstremisme

Jakarta – Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Studium Generale bertajuk “الوسطية في الإسلام والمملكة العربية السعودية مثالا عليها” atau Moderasi dalam Islam dan Kerajaan Arab Saudi sebagai Contoh, di ruang Teater Lantai 3 FITK, Selasa (16/9/2025). Acara ini menghadirkan ulama sekaligus narasumber internasional, Syaikh Ahmad bin Qasim Al Ghamdi, dengan dukungan Pusat Layanan Kerjasama Internasional.

Dalam pemaparannya, Syaikh Ahmad menekankan bahwa Islam adalah agama yang menegakkan prinsip al-wasathiyah atau moderasi, yakni berada di jalan tengah: adil, tidak berlebihan, tidak ekstrem, dan tidak pula meninggalkan ajaran agama.

“Umat Islam adalah umat pertengahan sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an, yakni umat yang adil dan pilihan agar menjadi saksi atas manusia. Allah menghendaki kemudahan, bukan kesulitan, sehingga praktik keagamaan harus dijalani dengan seimbang, lembut, dan penuh hikmah,” jelasnya.

Syaikh Ahmad juga mengingatkan bahaya ekstremisme dalam beragama, termasuk praktik mengkafirkan sesama muslim yang kerap berujung konflik dan pertumpahan darah. Menurutnya, Rasulullah SAW justru mengajarkan dakwah dengan kelembutan, bahkan kepada Ahli Kitab diperintahkan untuk berdialog dengan cara terbaik.

Lebih jauh, ia menyoroti pengalaman Kerajaan Arab Saudi yang mampu menghadirkan wajah Islam moderat. Arab Saudi, kata dia, menjaga keseimbangan antara berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah dengan keterbukaan terhadap ilmu pengetahuan, teknologi, dan modernisasi.

“Komitmen kerajaan dalam memelihara Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, serta pelayanan terbaik bagi jamaah haji dan umrah dari seluruh dunia, adalah wujud nyata moderasi Islam sekaligus kepedulian terhadap umat,” ujarnya.

Di akhir penyampaiannya, Syaikh Ahmad berpesan kepada generasi muda Muslim agar teguh menjaga akidah, tetapi tetap terbuka, toleran, dan bijak menghadapi perbedaan. Dengan begitu, Islam akan terus relevan menjawab tantangan zaman, termasuk di era globalisasi dan digitalisasi.