Cegah Intoleransi, Guru PAI Terdepan Penguatan Moderasi Beragama kepada Siswa

Pekanbaru – Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dinilai memiliki peran penting sebagai agen perubahan dalam menanamkan nilai-nilai moderasi beragama kepada generasi muda. Hal itu ditegaskan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau, Muliardi, saat membuka kegiatan Penguatan Ekosistem Moderasi Beragama bagi Guru PAI Tingkat Dasar dan Menengah di Pekanbaru, Senin (15/9/2025).

“Guru PAI adalah garda terdepan dalam membentuk karakter peserta didik yang moderat. Tantangannya memang tidak ringan, mulai dari keterbatasan pemahaman konsep, minimnya sumber daya, hingga adanya resistensi terhadap perubahan. Karena itu, guru harus berani mengimplementasikan kebijakan moderasi beragama secara nyata di sekolah,” ujar Muliardi.

Ia berharap forum ini bukan hanya sebatas seremonial, tetapi benar-benar menghadirkan dampak nyata bagi penguatan karakter moderat di kalangan pelajar. “Dengan penguatan ini, kita ingin mencegah berkembangnya sikap intoleran di lingkungan pendidikan,” tambahnya.

Kegiatan yang diprakarsai Bidang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam (PAKIS) Kanwil Kemenag Riau itu dikemas secara interaktif. Para peserta tidak hanya mendengarkan materi, tetapi juga terlibat dalam diskusi kelompok dan berbagi praktik baik dari guru-guru yang telah berhasil menerapkan nilai moderasi di sekolah masing-masing.

Sementara itu, Kepala Bidang PAKIS Kanwil Kemenag Riau, Syahruddin, menegaskan bahwa penguatan moderasi beragama menjadi salah satu program prioritas nasional Kementerian Agama. 

“Kami ingin guru PAI semakin siap menghadapi tantangan zaman, sekaligus mampu membimbing siswa menjadi generasi toleran, berakhlak mulia, dan cinta tanah air,” jelasnya.

Dengan berlangsungnya kegiatan ini, Kemenag berharap tercipta ekosistem pembelajaran yang inklusif, kondusif, dan dapat menjadi contoh nyata penerapan moderasi beragama di masyarakat.