Tokoh Lintas Agama di Bangka Tengah Digandeng Perkuat Sinergi Cegah Radikalisme

Bangka Tengah – Upaya pencegahan radikalisme dan terorisme di Bangka Belitung kini dilakukan dengan cara yang lebih inklusif. Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Satgaswil Babel mengajak tokoh pemuda lintas agama serta tokoh agama Konghucu dalam perayaan Ching Se Ku di Kelenteng Setia Budi Benteng Mesu, Kabupaten Bangka Tengah, Sabtu (6/9/2025) malam.

Perayaan yang dihadiri ribuan warga ini bukan hanya menjadi ruang spiritual umat Konghucu, tetapi juga momentum penting untuk meneguhkan semangat kebangsaan. Densus 88 memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memperkenalkan Program Duta Cegah, sebuah inisiatif yang melahirkan agen-agen perdamaian dari kalangan masyarakat.

“Program ini dirancang agar masyarakat memiliki garda terdepan yang mampu menyuarakan pesan damai sekaligus membentengi diri dari infiltrasi paham ekstremisme,” ujar perwakilan Densus 88.

Sejumlah tokoh lintas iman yang hadir turut menegaskan bahwa menjaga persatuan dan keberagaman adalah tanggung jawab bersama. Mario Then, tokoh masyarakat Konghucu, menilai pendekatan humanis ini menjadi kunci memperkuat harmoni sosial.

“Kita hidup dalam keberagaman. Paham radikal adalah ancaman nyata bagi harmoni ini. Kolaborasi seperti ini penting untuk memperkuat ketahanan masyarakat,” ujarnya, Minggu (7/9/2025).

Ketua Forum Pemuda Lintas Agama Kepulauan Bangka Belitung, Zam Zam, menambahkan bahwa mencegah radikalisme tidak bisa hanya dibebankan kepada aparat. “Melibatkan tokoh agama dan pemuda lintas iman menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan narasi tandingan terhadap ideologi kekerasan,” tegasnya.

Densus 88 menutup pernyataannya dengan menekankan pentingnya sinergi. Menurutnya, melalui kerja sama dengan tokoh agama, pemuda, dan seluruh elemen masyarakat, gerakan pencegahan radikalisme bisa menjangkau hingga akar rumput.

“Kegiatan ini menjadi simbol kuat bahwa Bangka Belitung berdiri teguh dalam keberagaman. Masyarakatnya bersatu menolak kekerasan dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan serta persatuan bangsa,” tegas Densus 88.