Jakarta – Gelombang demonstrasi yang merebak di berbagai kota besar Indonesia, mulai dari Jakarta, Surabaya, Bandung, Makassar, hingga sejumlah daerah lain, semula berlangsung damai. Namun, situasi berubah menjadi ricuh, disertai perusakan fasilitas publik dan jatuhnya korban jiwa. Kondisi ini menimbulkan keprihatinan mendalam, termasuk dari Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI).
Dalam pernyataannya, ICMI menyerukan agar bangsa ini kembali dikelola dengan kebijaksanaan, empati, dan semangat persatuan. ICMI juga menegaskan pentingnya langkah cepat dari Presiden selaku kepala negara untuk memastikan rakyat merasakan kehadiran pemerintah di tengah krisis.
“ICMI secara khusus menyerukan kepada Presiden untuk mengambil sikap tegas dan bijaksana. Ketanggasan seorang pemimpin amat krusial untuk mencegah perpecahan dan memulihkan stabilitas politik, keamanan, dan ekonomi. Rakyat menunggu bukti nyata bahwa pemerintah sungguh hadir melindungi dan mensejahterakan, bukan sekadar dengan janji,” demikian pernyataan ICMI, Minggu (31/8/2025).
ICMI juga menekankan perlunya evaluasi serius atas kebijakan fiskal dan praktik ekonomi yang selama ini dirasa tidak berpihak pada rakyat. Selain itu, ICMI mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang mencoba menunggangi demonstrasi demi kepentingan politik sempit.
Berikut pokok sikap ICMI terhadap eskalasi situasi nasional:
- Duka Cita dan Tuntutan Keadilan
ICMI menyampaikan belasungkawa atas wafatnya korban, termasuk pengemudi ojek online. Kehilangan satu anak bangsa adalah duka seluruh rakyat. Karena itu, aparat diminta mengusut tuntas secara adil dan transparan, serta menindak oknum yang bertanggung jawab.
- Kepemimpinan Bijak dari Presiden
ICMI menegaskan perlunya sikap tangkas, cepat, dan penuh kebijaksanaan dari Presiden untuk meredakan krisis dan menjaga persatuan bangsa.
- Empati Pejabat dan Wakil Rakyat
ICMI mengingatkan para pejabat agar lebih peka terhadap penderitaan rakyat. Mereka diminta menjauhi sikap pamer kemewahan, memberi teladan moral, dan fokus pada 4. kebijakan yang mensejahterakan.
- Evaluasi Kebijakan Ekonomi
Pemerintah didorong untuk mengevaluasi kebijakan fiskal yang justru menambah beban rakyat kecil.
- Kedepankan Dialog, Hindari Kekerasan
ICMI menekankan bahwa demonstrasi adalah hak konstitusional. Namun, semua pihak—baik aparat maupun demonstran—harus mengedepankan dialog dan musyawarah, bukan kekerasan dan anarkisme.
- Jaga Persatuan, Tolak Provokasi
Masyarakat diimbau agar tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin memecah belah bangsa. Persaudaraan, persatuan, dan nilai-nilai keagamaan harus menjadi pijakan bersama untuk keluar dari krisis.
Dalam pernyataan yang ditandatangani Ketua Umum ICMI, Prof. Arif Satria, organisasi ini menegaskan bahwa bangsa Indonesia hanya akan mampu melewati ujian bila kembali berpegang pada nilai luhur Pancasila, iman, dan persaudaraan.
Damailah Indonesiaku Bersama Cegah Terorisme!