Sore ini (Selasa, 29 September 2015) BNPT, diwakili oleh Deputi 1 bidang pencegahan, perlindungan, dan deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Agus Surya Bakti, menyambangi radio Oz Banda Aceh untuk menyapa masyarakat Aceh dan ngobrol tentang isu radikalisme dan terorisme.
Diakui oleh salah satu kru Oz radio bahwa tema radikalisme dan terorisme sangat ‘sexy’ untuk para pendengar Radio yang kebanyakan adalah kalangan anak-anak muda ini. Sejak hadir pertama kali pada 2009, Radio yang mengusung tagline Young and hits ini memang fokus menyasar kalangan anak-anak muda, karenanya kedatangan Deputi 1 bidang pencegahan, perlindungan, dan deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Agus Surya Bakti, diyakini mampu memberi pencerahan dan informasi yang benar tentang dua hal di atas.
Hadir di acara OzBrolan radio OZ Banda Aceh, deputi 1 BNPT menjelaskan bahwa hampir 60% pemuda Indonesia aktif menggunakan internet, media yang satu ini belakangan mulai ramai digunakan oleh kelompok-kelompok anti-perdamaian untuk menyebarkan paham-paham kekerasan yang dibalut dalam wadah agama, sehingga jika tidak teliti, ajakan kekerasan malah bisa diartikan sebagai perintah agama. “Anak-anak muda rentan menjadi sasaran target rekrutmen terorisme, terutama karena anak-anak muda masih ‘galau’; masih mencari identitas dan menentukan mau jadi apa nanti di masa mendatang,” jelasnya.
Pada kesempatan ini jenderal TNI bintang dua itu berpesan kepada Ozers (pendengar setia radio OZ) untuk menghindari segala bentuk ajakan kekerasan, tidak terkecuali yang dibalut dengan ajaran agama, karena agama selalu mengajarkan perdamaian. Karenanya, belajar agama harus jelas; jelas siapa gurunya, jelas apa yang diajarkan, dan jangan lupa untuk menjadikan orang tua sebagai sumber utama untuk bertanya dan berdiskusi.
“Kalaupun mau jihad, berjihadlah dengan cara-cara damai dan baik, seperti belajar dengan baik, patuh pada orang tua, dll”, tutupnya.