Lewat Tinta Emas, FKPT Kaltara Gaungkan Narasi Damai dari Wilayah Perbatasan

Kalimantan Utara — Dalam upaya memperkuat ketahanan nasional dari ancaman radikalisme, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Utara menyelenggarakan kegiatan bertajuk Tulisan Cinta Menyongsong Indonesia Emas (Tinta Emas) secara hybrid (luring dan daring), Kamis (31/7/2025).

Sekretaris FKPT Kaltara, Ranoesty Liling, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pendekatan lunak dalam mencegah tumbuhnya paham radikal, khususnya di wilayah perbatasan yang rawan terhadap infiltrasi ideologi kekerasan.

“Kaltara adalah wilayah perbatasan yang strategis sekaligus rentan. Maka sangat penting membangun ketahanan ideologis melalui narasi-narasi damai, salah satunya lewat media dan karya tulis,” ujarnya.

Kegiatan ini diikuti oleh puluhan peserta dari beragam latar belakang, seperti penggiat media sosial, jurnalis lokal, komunitas fotografi, dan mahasiswa. Mereka didorong untuk aktif berkontribusi dalam menyebarkan pesan-pesan positif dan kontra-propaganda terhadap ideologi ekstrem.

Sebagai narasumber lokal, Ketua FKPT Kaltara Datu Iskandar Zulkarnaen membagikan perspektif mengenai kondisi kerawanan sosial di wilayah perbatasan serta pentingnya menjaga harmoni melalui karya dan konten yang membangun.

Sementara itu, narasumber nasional Yoseph Adi Prasetyo—mantan anggota Dewan Pers periode 2013–2016—mengajak peserta untuk lebih kritis dan bertanggung jawab dalam memproduksi informasi di tengah derasnya arus media digital. Ia menekankan pentingnya literasi digital sebagai bekal untuk membendung narasi radikal yang seringkali dibungkus dalam wacana keagamaan atau sosial.

Program Tinta Emas sendiri merupakan bagian dari strategi BNPT untuk membentuk ruang-ruang dialog kreatif yang melibatkan kelompok masyarakat sipil, khususnya generasi muda, agar menjadi agen penyebar pesan damai menuju visi Indonesia Emas 2045.