SMP Santa Maria Mentok Jadi Teladan Pendidikan Toleransi Lewat Program Bina Iman Lintas Agama

Mentok — SMP Santa Maria Mentok menunjukkan bahwa pendidikan karakter dan toleransi bisa berjalan seiring dalam satu langkah nyata. Dalam tiga tahun terakhir, sekolah Katolik ini menjalankan program Bina Iman yang inklusif, di mana siswa diberikan ruang untuk memperdalam ajaran agama masing-masing tanpa memandang latar belakang keyakinan.

Program ini menjadi bukti bahwa SMP Santa Maria tidak hanya fokus pada pencapaian akademik, tetapi juga menempatkan pembentukan karakter dan penghargaan terhadap keberagaman sebagai bagian penting dari proses pendidikan.

“Bagi kami, mendidik bukan semata soal pelajaran kelas, tetapi juga membentuk pribadi yang memiliki toleransi dan karakter yang kuat,” ujar Kepala Sekolah, Letisia Pare.

Dalam pelaksanaannya, siswa dikelompokkan ke dalam kelas berdasarkan agama masing-masing, memungkinkan mereka untuk belajar dan berdiskusi secara mendalam tentang ajaran dan nilai-nilai kepercayaan yang mereka anut. Pendekatan ini tidak hanya memperkuat identitas spiritual siswa, tetapi juga menciptakan ruang saling menghargai antarumat beragama dalam satu lingkungan sekolah.

Dengan suasana yang kondusif dan penuh penghargaan terhadap perbedaan, program Bina Iman membantu menanamkan kesadaran bahwa keragaman adalah kekayaan. Siswa tidak hanya belajar memahami keyakinannya sendiri, tetapi juga belajar hidup berdampingan dengan perbedaan secara damai.

Langkah progresif ini menjadikan SMP Santa Maria sebagai contoh sekolah yang mampu membumikan nilai-nilai toleransi dan kerukunan dalam praktik sehari-hari. Harapannya, program ini akan terus berkembang dan melahirkan generasi muda yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga memiliki kepedulian sosial dan kepekaan antaragama yang tinggi.