Jakarta – Komitmen Indonesia dan Australia dalam melawan terorisme dan ekstremisme kekerasan kembali ditegaskan melalui pertemuan Konsultasi Bilateral ke-10 yang digelar di Jakarta pada 24 Juli 2025. Pertemuan ini menjadi bagian penting dari kelanjutan Rencana Aksi Kemitraan Strategis Komprehensif kedua negara untuk periode 2025–2029.
Langkah ini merupakan wujud nyata dari implementasi hasil pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Anthony Albanese pada Mei lalu. Kedua pemimpin menekankan pentingnya memperkuat kerja sama keamanan sebagai respons terhadap ancaman terorisme yang terus berkembang, baik secara regional maupun global.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Eddy Hartono, dalam pernyataan resminya, menekankan bahwa kerja sama ini tidak hanya fokus pada aspek penegakan hukum, tetapi juga pada pencegahan melalui keterlibatan masyarakat sipil serta peningkatan pertukaran informasi intelijen antar lembaga.
“Konsultasi ini menunjukkan keseriusan kedua negara dalam membangun sistem pertahanan bersama terhadap radikalisme dan kekerasan ekstrem. Pertukaran informasi, keterlibatan komunitas, dan penguatan kerja sama di forum regional menjadi pilar utamanya,” jelas Eddy Hartono, Sabtu (27/7).
Salah satu sorotan utama adalah dukungan terhadap kelanjutan program Australia–Indonesia Partnership for Justice (AIPJ) fase ketiga. Program ini secara khusus akan memperkuat kapasitas kedua negara dalam menangani isu terorisme dan kejahatan lintas negara, sebuah bentuk kolaborasi jangka panjang yang semakin strategis.
Duta Besar Australia untuk Kontra-Terorisme, Gemma Huggins, yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, menegaskan kembali komitmen negaranya dalam menjaga keamanan kawasan bersama Indonesia.
“Kemitraan Strategis Komprehensif dan Kemitraan Kontra-Terorisme antara Australia dan Indonesia adalah fondasi utama kerja sama kami. Konsultasi ini memberikan ruang konkret untuk memperkuat strategi, berbagi pengalaman, dan memperluas kolaborasi bilateral,” ungkap Huggins.
Ia juga menyebut bahwa delegasi Australia membawa serta para pemangku kepentingan dari komunitas kontra-terorisme di Canberra, sebagai bukti keseriusan dalam mendukung diskusi strategis yang berlangsung.
Pertemuan ini tidak hanya menjadi ruang diplomasi teknis, tetapi juga simbol kuat kesamaan visi kedua negara dalam membangun kawasan Indo-Pasifik yang aman dan bebas dari ancaman radikalisme.
Damailah Indonesiaku Bersama Cegah Terorisme!