Perkuat Diplomasi Antiteror, BNPT Tunjuk Direktur Kerja Sama Bilateral Baru

Bogor – Upaya Indonesia dalam memerangi terorisme tidak hanya dilakukan di dalam negeri. Melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Indonesia terus memperluas jangkauan diplomasi antiteror ke tingkat global. Komitmen ini kembali ditegaskan lewat pelantikan Kombes Pol. Dhani Hernando, S.I.K., M.H. sebagai Direktur Kerja Sama Bilateral, Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT, yang berlangsung Rabu (23/7) di Ballroom Museum Nasional Penanggulangan Terorisme Adhi Pradana, Kabupaten Bogor.

Pelantikan ini dipimpin langsung oleh Kepala BNPT, Komjen Pol. Eddy Hartono, S.I.K., M.H., yang sekaligus mengambil sumpah jabatan pejabat baru tersebut. Dalam arahannya, Eddy Hartono menekankan bahwa kerja sama bilateral bukan sekadar formalitas diplomatik, melainkan elemen strategis dalam menghadapi ancaman terorisme yang terus berkembang, baik secara nasional maupun global.

“Selama ini, BNPT sudah banyak berkiprah dalam kerja sama bilateral maupun multilateral. Ke depan, tantangan akan semakin kompleks. BNPT sebagai pusat analisis dan pengendalian krisis harus memperkuat jejaring internasionalnya,” ujar Eddy.

Ia juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia di lingkungan BNPT melalui dukungan mitra global. Pertukaran informasi, program pelatihan bersama (capacity building), hingga kerja sama teknis lintas negara dipandang sebagai kunci keberhasilan dalam membangun ketahanan nasional terhadap radikalisme dan terorisme.

“Peningkatan kapasitas SDM BNPT tidak bisa berdiri sendiri. Kita butuh dukungan dari para mitra internasional melalui berbagai platform kerja sama. Ini salah satu tanggung jawab penting Direktur Bilateral yang baru,” lanjutnya.

Namun demikian, Eddy Hartono mengingatkan bahwa semua bentuk kerja sama internasional harus selaras dengan kebijakan nasional dan tetap berada dalam garis koordinasi pemerintah pusat, khususnya Presiden Republik Indonesia.

“BNPT tidak boleh berjalan sendiri. Kita harus merujuk pada kebijakan pemerintah, terutama menyangkut agenda luar negeri Presiden yang berkaitan dengan isu terorisme. Ini menjadi pedoman utama dalam menyusun langkah kerja sama bilateral,” tegasnya.

Pelantikan ini bukan sekadar seremoni administratif, melainkan bagian dari langkah serius BNPT untuk memperkuat tata kelola kerja sama internasional yang adaptif, terukur, dan responsif terhadap perubahan dinamika ancaman teror. Dengan figur baru di Direktorat Bilateral, diharapkan BNPT semakin solid membangun kolaborasi global yang strategis demi menciptakan Indonesia yang lebih aman dan damai.