Banyuwangi – Suasana penuh kehangatan dan kebersamaan menyelimuti Dusun Sumberjati, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, saat ratusan warga lintas agama berbaur dalam perayaan Sedekah Bumi 2025 yang digelar pada Minggu (20/06/2025). Tradisi tahunan ini digelar dalam rangka menyambut Bulan Suro sekaligus menjadi bentuk ungkapan syukur para petani atas hasil panen yang telah diperoleh selama setahun terakhir.
“Selain menyambut Bulan Suro, kegiatan ini juga menjadi cara kami sebagai petani untuk menyampaikan rasa syukur atas hasil bercocok tanam sepanjang tahun,” ujar Yatiman, panitia pelaksana kegiatan.
Tradisi Sedekah Bumi bukan hanya menjadi ajang budaya dan spiritualitas agraris, namun juga menjadi ruang perjumpaan harmoni antarumat beragama. Warga dari berbagai latar belakang kepercayaan turut serta mengikuti rangkaian kegiatan dari awal hingga akhir, mencerminkan kerukunan yang telah lama terjaga di desa tersebut.
“Desa kami ini majemuk. Semua agama ada dan hidup rukun. Jadi, kegiatan seperti ini bukan hanya soal panen, tetapi juga simbol nyata dari toleransi yang sudah mengakar,” tambah Yatiman.
Acara dimulai dengan kirab budaya yang diikuti oleh warga dari berbagai komunitas agama. Iring-iringan kirab memamerkan pertunjukan seni rakyat serta membawa gunungan berisi hasil panen seperti padi, sayur-mayur, dan buah-buahan. Gunungan tersebut kemudian diarak menuju sawah, yang menjadi lokasi prosesi utama.
Setibanya di lokasi, warga bersama tokoh-tokoh lintas agama melangsungkan larung sesaji sebagai simbol persembahan kepada alam dan Sang Pencipta. Acara dilanjutkan dengan doa bersama lintas iman, menciptakan suasana khidmat yang penuh makna. Setelah itu, warga menikmati kenduri bersama—makan bersama sebagai wujud persaudaraan dan gotong royong.
Puncak kegiatan ditandai dengan Grebeg Gunungan, ketika warga dipersilakan mengambil hasil bumi dari gunungan yang telah disiapkan. Tawa riang dan antusiasme warga menutup perhelatan Sedekah Bumi dengan nuansa gembira dan penuh berkah.
Melalui tradisi ini, masyarakat Grajagan tidak hanya menjaga warisan leluhur, tetapi juga memperkuat solidaritas sosial dan membumikan semangat toleransi di tengah keberagaman yang mereka hidupi sehari-hari.
Damailah Indonesiaku Bersama Cegah Terorisme!